Bukti Penyelidikan Terbaru: ‘Zionis Bunuh Anak-anak Saat Mereka Tidur’
3 September 2014, 23:52.

Seorang pria memegang botol infus sambil memangku anak perempuan yang terluka akibat serangan zionis atas sekolah UNRWA di Gaza Utara. foto: AFP
JALUR GAZA, Rabu (PIC | Sahabat Al-Aqsha): Hasil riset dua lembaga kemanusiaan, Mizan dan ‘Adalah menunjukkan, sebagian besar jumlah korban serangan brutal zionis ‘Israel’ selama agresi militer di Gaza adalah anak-anak yang dibunuh ketika sedang tidur.
Mereka dibunuh ketika tengah mengungsi di gedung-gedung sekolah milik badan PBB, UNRWA (United Nations Relief and Works Agency). Gedung-gedung sekolah tersebut menampung ribuan pengungsi yang pergi meninggalkan rumah untuk berlindung dari serangan penjajah zionis.
Penjajah membombardir lima gedung sekolah yang dikelola UNRWA. Kedua lembaga kemanusiaan tersebut mengirimkan surat kepada pemerintah penjajah pada Selasa (2/9).
Mereka menuntut segera dilakukan penyelidikan atas pelanggaran serius terhadap hukum kemanusiaan internasional dan kejahatan perang, mengingat akan segera dimulainya tahun ajaran baru 2014/2015.
Isi surat tersebut menyebutkan serangan lima kali berturut-turut jet tempur zionis ‘Israel’ atas gedung UNRWA. Menurut kesaksian warga setempat kepada Mizan, dalam serangan ini 21 sipil syahid dan 100 lebih terluka dari total pengungsi yang berjumlah sekitar 3200 orang.
Dari jumlah tersebut, mayoritas korban adalah anak-anak dan mereka dibunuh saat tidur.? Sementara itu, serangan zionis ‘Israel atas bangunan yang dikelola UNRWA pada Ahad 3 Agustus menyebabkan 11 orang syahid, lima di antaranya anak-anak, dan 27 pengungsi terluka dari total sekitar 3000 pengungsi.
Mayoritas korban adalah wanita dan anak-anak. Mizan dan ‘Adalah juga menambahkan dalam suratnya, dalam serangan serdadu zionis ‘Israel’ atas gedung sekolah UNRWA pada 23 Juli mengakibatkan lima korban luka dari total 1500 pengungsi.
Pada 29 Agustus, jet tempur zionis ‘Israel’ juga membombardir sebuah gedung yang dikelola UNRWA, di wilayah Zaitun yang menampung sekitar 2200 pengungsi. Akibat serangan tersebut, delapan orang terluka.
Pada 24 Juli, serdadu zionis juga membombardir gedung UNRWA di Beit Hanoun yang menampung 300 pengungsi. Dalam serangan tersebut, tercatat 15 syahid dan lebih dari 100 orang terluka. Lagi-lagi, sebagian besar korban adalah wanita dan anak-anak.
“Serangan ini merupakan pelanggaran serius terhadap hukum perang, terutama poin menargetkan sipil dan menjaga keselamatan sipil pada masa perang. International Humanitarian Law (IHL) dalam hal ini harus mendesak pemerintah zionis ‘Israel’ untuk melakukan investigasi dan meminta pertanggungjawaban dari para pelaku kriminal,” tegas kedua lembaga tersebut. *(PIC|Sahabat Al-Aqsha/Faris)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.