Khalid Misy’al: ‘Ini Masa Transisi Sesudah Perang’

5 September 2014, 07:17.
Khalid Misy'al, Kepala Maktab Siyasi (Biro Politik) Hamas. foto: Rianovosti

Khalid Misy’al, Kepala Maktab Siyasi (Biro Politik) Hamas. foto: Rianovosti

DOHA, Jum’at (PIC | Sahabat Al-Aqsha): Kepala Maktab Siyasi (Biro Politik) Hamas, Khalid Misy’al tegaskan Jalur Gaza tidak akan mengalami blokade lagi dan akan tetap bertahan di hadapan dunia internasional.

“Satu juta delapan ratus ribu orang lebih warga Jalur Gaza harus hidup normal sebagaimana masyarakat pada umumnya, hidup dengan hak berwarga negara serta bebas melakukan perjalanan baik darat, laut maupun udara. Gaza bukan hanya sepotong kecil bagian dari Palestina, akan tetapi Gaza adalah bagian dari Palestina,” kata Khalid Misy’al dalam sebuah wawancara dengan Arab Al-Jadid.

Misy’al menambahkan perjuangan ini akan tetap berlanjut demi tercapainya tujuan perjuangan rakyat Palestina insya Allah. Ia juga menjelaskan, dalam perundingan gencatan senjata yang berlangsung di Kairo sudah disepakati sebagian besar tuntutan rakyat Palestina dan masih menunda tuntutan seperti dibangunnya pelabuhan, bandar udara serta pertukaran tawanan.

Tuntutan-tuntutan ini bukan Hamas saja yang mendesakkan, tapi ini permintaan seluruh rakyat Palestina dan mereka berhak mendapatkannya, tukas Misy’al.

Selama bulan ini, berbagai dokumen yang sempat ditangguhkan pun telah disepakati. “Peperangan dimeja runding ini sangat kompleks dan pelik, siapa yang menang ia bisa bernafas panjang. Ini adalah perang memperjuangkan hak-hak. Tentara Palestina sudah menang atas serdadu zionis ‘israel’ dan kami akan mengungguli mereka disemua medan, termasuk meda diplomasi ini in syaa Allah,” kata Khalid Misy’al.

Dalam wawancara itu, pria yang pernah hampir mati dibunuh agen Mossad di Yordania (1997) ini, mengingatkan Mesir selaku penengah harus menjaga komitmen yang sudah disepakati kedua belah pihak selama perundingan gencatan senjata.

Misy’al juga meminta Otorita Palestina untuk segera menunaikan kewajiban di jalur Gaza. “Tugas Pemerintah sekarang menyelesaikan masalah di jalur Gaza dengan segera memberikan penampungan kepada korban perang dan membayar gaji pegawai negeri. Biarkan kami yang mengatasi masalah di sini. Ringkasnya, kita sedang dalam masa transisi setelah peperangan,” tegas Khalid Misy’al. * (PIC | Sahabat Al-Aqsha)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina - Masjidil Aqsha Kritis - Mendobrak Tembok Gaza

« Rafah Ditutup Lagi
Asisten Sekjen OKI Mengaku Sedang Berusaha Yakinkan Mesir untuk Buka Rafah »