Hamas: ‘Pesawat Ababil pada Perang ‘Asful Ma’kul Adalah Karya Muhammad Al-Zawari’
21 December 2016, 11:13.

Foto: PIC
GAZA, Rabu (Arabi21.com): Brigade Izzuddin Al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam Hamas menegaskan, asy-Syahid Muhammad Al-Zawari adalah salah satu pimpinan yang bertugas mengawasi proyek pembuatan pesawat Ababil milik Al-Qassam yang berperan penting dalam perang ‘Asful Ma’kul 2014 lalu.
Jum’at (16/12) pagi lalu Tunisia terhenyak mendengar berita pembunuhan yang dilakukan ‘Israel’ terhadap insinyur penerbangan Al-Qassam asal Tunisia, Muhammad Al-Zawari di provinsi Sfax pada Kamis (15/12). Sekitar 20 peluru ditembakkan ke arahnya dan delapan di antaranya berada di dalam tubuhnya. Insiden itu terjadi tidak lebih dari empat hari setelah kepulangannya dari Turki.
”Komandan pesawat Muhammad Al-Zawari bergabung bersama barisan perlawanan Palestina dan Al-Qassam sejak 10 tahun lalu. Ia bertugas dalam barisan bersama sejumlah bangsa Arab dan Islam dimana Palestina, Al-Quds dan Al-Aqsha menjadi perekat ikatan mereka. Mereka telah melakukan pertempuran melawan Zionis dengan baik dan berjuang dalam barisan Brigade Al-Qassam sebagai bentuk pembelaan terhadap Palestina dan mewakili seluruh ummat Islam,” jelas Brigade Al-Qasam dalam pernyataan resmi yang dikutip Arabi21.com
Al-Qassam mengucapkan selamat kepada rakyat Tunisia yang telah melahirkan seorang pemimpin dan pejuang seperti Muhammad Al-Zawari. Dan rakyat Tunisia terbukti sebagai rakyat revolusioner, rakyat perlawanan, rakyat pembebas dan selalu bersama Palestina, baik rakyat maupun perlawanannya. “Pembunuhan atas komandan asy-Syahid Muhammad Al-Zawari di Tunisia adalah bentuk perlawanan terhadap perjuangan Palestina dan Brigade Al-Qassam. Kami peringatkan kepada musuh bahwa darah komandan Zawari tidak akan hilang begitu saja,” tegas Al-Qassam.
Brigade Al-Qassam menyebut pembunuhan ini sebagai lonceng tanda bahaya kepada bangsa Arab dan Islam bahwa Zionis dan agen-agennya bermain di wilayah tersebut, serta memainkan peran kotor. Tiba saatnya memutus tangan pengecut dan pengkhianat ini. Al-Qassam menyeru pemuda-pemuda Arab dan Islam, serta para ulama agar meneladani komandan Zawari dan bergerak menyelesaikan persoalan ummat, Al-Quds, Al-Aqsha dan Palestina. Pun, mengerahkan segala yang dimiliki untuk menyucikannya dari perampas.
Sumber dari Brigade Al-Qassam menyatakan kepada Al-Jazeera, Muhammad Al-Zawari yang dibunuh pekan lalu merupakan anggota Al-Qassam dan salah satu pelopor pembuatan drone (pesawat tanpa awak). Sementara itu, media ‘Israel’ berupaya menutup-nutupi insiden tersebut dan mengaitkan pembunuhan Al-Zawari atas hubungannya dengan Brigade Al-Qassam, serta kontribusinya dalam membuat drone khusus untuk mereka.
Dalam perkembangan selanjutnya, Tunisia berhasil menangkap seorang wartawan Hungaria asli Tunisia yang diduga terlibat dalam pembunuhan Zawari. Namun, hasil penyelidikan masih belum menemukan kejelasan.
Pada Jum’at (16/12) lalu, pimpinan Hamas Mushir Al-Mashri menyatakan bahwa sayap militer Hamas akan membalas setiap bentuk yang berkaitan dengan militer. Ia menuduh badan intelijen ‘Israel’ (Mossad) sebagai dalang di balik pembunuhan tersebut, karena merekalah yang paling diuntungkan dari pembunuhan Zawari. Senada dengan Hamas, wartawan Tunisia juga menuduh Mossad yang melakukan pembunuhan itu, karena keterkaitan Zawari dengan Hamas.* (Arabi21.com | Sahabat Al-Aqsha/Dul)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.