Hamas Tegaskan Polisi Mesir Terbunuh Oleh Peluru Sendiri

10 January 2010, 10:15.

Bentrokan polisi Mesir dengan rakyat Palestina di terminal Rafah yang memerotes serangan polisi Mesir terhadap Viva Palestina (foto: PIC)

Bentrokan polisi Mesir dengan rakyat Palestina di terminal Rafah yang memerotes serangan polisi Mesir terhadap Viva Palestina (foto: PIC)

Sahabatalaqsha.com –Gaza–  Juru bicara Hamas, Sami Abu Zuhri, hari sabtu menegaskan bahwa polisi Mesir  yang terbunuh ketika terjadi bentrokan  menyusul  protes di perbatasan Gaza- Mesir pekan lalu, bukan terbunuh akibat tindakan pemerotes Palestina.

“Hamas memperoleh informasi yang memastikan bahwa polisi Mesir yang tewas  itu tertembak oleh tentara Mesir lainnya, yang melepaskan tembakan ke pengunjuk rasa yang memerotes serangan polisi Mesir itu terhadap  misi bantuan kemanusiaan internasional  Viva Palestina yang dipimpin anggota parlemen Inggris, George Galloway,” Kantor berita Ma’an mengutip Abu Zuhri.

Pengunjuk rasa Palestina  sama sekali tidak membawa apa-apa dalam malekukan aksi protesnya .

Abu Zuhri menambahkan bahwa  menteri dalam negeri Palestina  telah melakukan penyelidikan terhadap insiden tersebut, dan begitu penyelidikan selesai , hasilnya akan segera dimumkan .

Abu Zuhri menambahkan bahwa  polisi Mesir membunuh dua orang Palestina dan melukai 33 orang warga Palestina lainnya pada bentrokan itu. Ia menyatakan penguasa Mesir menjadikan insiden terbunuhnya seorang   aparatnya itu sebagai  cara untuk mendapatkan liputan media sebanyak dan seluas-luasnya untuk menghalangi liputan media terhadap pembangunan pagar baja yang didanai AS di perbatasan Mesir-Gaza.

Para pejabat Hamas telah mengontak Mesir berkenaan dengan krisis itu. Abu Zuhri mengatakan bahwa “jelas bahwa hubungan Hamas dengan  Mesir memerlukan pembahasan khusus untuk menetapkan landasan-landasan pokok dari hubungan itu dan menghadapi  perkembangan  terakhir, yang disebabkan oleh keputusan pembangunan pagar baja tersebut.”

Sementara itu, para  pejabat  Mesir hari Jum’at mengatakan bahwa mereka tidak akan memperbolehkan lagi konvoi bantuan masuk ke Jalur Gaza memalui Rafah.

Menteri Luar Negeri, Ahmad Abul Gheit, mengatakan kepada para wartawan bahwa penguasa Mesir akan menyiapkan mekanisme baru untuk pengapalan bantuan internasional kepada rakyat palestina di Gaza.

Menurut surat kabar Ash Sharq El Aswat, mekanisme baru itu meerapkan syarat bahwa semua bantuan yang diberikan untuk Jalur Gaza diserahkan kepada Bulan Sabit Merah  Mesir di terminal Al Arish. Bantuan itu akan diproses oleh Bulan Sabit Mesir dan kemudian diserahkan kepada Bulan Sabit Merah Gaza.

Tentu saja semua apa yang dinamakan penguasa Mesir dengan “ mekanisme pengantaran bantuan” kepada Gaza tersebut  tidak sulit dibaca tujuannya , yakni sebagai cara lain untuk mencegah bantuan dan dukungan  terhadap rakayat Palestina di Gaza. imemc/ez

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Lagi, Pesawat Tempur Zionis Serang Perahu Nelayan Palestina Di Gaza
Israel Siapkan Skenario Kemungkinan Serangan Gaza Ke-2 »