Satu-satunya Pembangkit Listrik di Gaza Tak Lagi Beroperasi

17 April 2017, 23:35.
Pembangkit listrik yang membangkitkan listrik di Gaza. Foto: Majdi Fathi/Apaimages

Pembangkit listrik yang membangkitkan listrik di Gaza. Foto: Majdi Fathi/Apaimages

LONDON, Senin (Middle East Monitor): Satu-satunya pembangkit tenaga listrik di Jalur Gaza kemarin (16/4) tak lagi beroperasi akibat ketiadaan dana yang dibutuhkan untuk membeli bahan bakar. Dalam sebuah pernyataan, otoritas Hamas yang mengelola bidang energi menyalahkan pemerintah Palestina di Ramallah atas tidak beroperasinya pembangkit listrik tersebut. “Pembangkit listrik tutup akibat desakan pemerintah Ramallah untuk memungut pajak, sebuah langkah yang melipattigakan harga bahan bakar dan mencegah kita untuk membelinya.”

Selama bertahun-tahun, Jalur Gaza dan sekitar dua juta penduduknya terus menerus menderita akibat kekurangan listrik. Wilayah yang terblokade itu membutuhkan sekitar 400 megawatt listrik per hari, tapi hanya menerima sekitar setengahnya.

Hamas dan pemerintah Palestina yang berkedudukan di Ramallah saling tuduh mengenai krisis ini. Hamas menuduh pemerintah di Ramallah memaksakan pajak tinggi atas bahan bakar, sedangkan pemerintah di Ramallah menyatakan kontrol Hamas atas otoritas energi membuat krisis tak terselesaikan.

Awal tahun ini, Turki memberikan Gaza 15 ton bahan bakar untuk mengoperasikan pembangkit listrik, sementara Qatar memberikan $12 juta untuk membeli bahan bakar pembangkit listrik.

Sejak 2007, Jalur Gaza sangat menderita akibat embargo ‘Israel’ yang membuat dua juta populasi kawasan ini kekurangan komoditas dasar, seperti makanan, bahan bakar dan obat-obatan.* (Middle East Monitor | Sahabat Al-Aqsha)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Menteri ‘Israel’ Peringatkan Kemungkinan ‘Konflik’ Baru dengan Hamas
Hamas: ‘Dengan Izin Allah, Pembebasan Tawanan Hanya Soal Waktu’ »