Kesaksian Miliarder Australia Kuatkan Bukti Netanyahu Terlibat Skandal Korupsi

3 December 2017, 21:29.
Pengusaha Australia, James Packers. Foto: West Australian/Facebook

Pengusaha Australia, James Packers. Foto: West Australian/Facebook

LONDON, Ahad (Middle East Monitor): Pengusaha Australia James Packers telah menegaskan bahwa PM Benyamin Netanyahu menuntut hadiah untuk dirinya dan istrinya sebagai balasan mengutamakan kepentingan bisnis Packers. Demikian pemberitaan Times of Israel.

Miliarder, yang menjalankan kerajaan judi Crown dan kabarnya memiliki hubungan dekat dengan Netanyahu, itu dengan sukarela menghadiri wawancara dengan Kepolisian Federal Australia, setelah berbulan-bulan mangkir. Packers bersedia memberikan keterangan dengan syarat kesaksiannya tidak akan digunakan untuk melawannya. Hal itu diungkapkan juru bicara kepolisian Jum’at (1/12) lalu.

Pemeriksaan tersebut merupakan yang terakhir dari serangkaian wawancara yang dilakukan dengan para pengusaha terkemuka sebagai bagian dari penyelidikan atas suap yang diduga keras diterima oleh Netanyahu, yang dijuluki Case 1000.

Pihak penyelidik ‘Israel’ menyatakan senang dengan kesaksian Packers, karena hal itu memperkuat tuduhan terhadap Netanyahu dan istrinya bahwa hadiah-hadiah tersebut tidak diberikan dengan cuma-cuma oleh teman, sebagaimana yang dinyatakan suami istri itu pada saat pemeriksaan.

Penyelidik juga memeriksa rekan bisnis Packers, konglomerat Hollywood Arnon Milchan, atas perkara tersebut. Milchan kabarnya bersaksi bahwa Netanyahu secara eksplisit meminta cerutu mahal. Lagi-lagi ini bertentangan dengan pernyataan Netanyahu.

Netanyahu diperiksa terus menerus oleh penyelidik untuk ke enam kalinya pekan lalu sehubungan dengan Case 1000 dan Case 2000, di mana ia menghadapi tuduhan negosiasi kesepakatan untuk liputan media yang lebih menguntungkan dengan Arnon Mozes, penerbit surat kabar berbahasa Ibrani Yedioth Ahronoth. Netanyahu membantah melakukan pelanggaran dalam kedua kasus tersebut.

Netanyahu juga telah diperiksa baru-baru ini terkait dengan dua penyelidikan lainnya: Case 3000, yang juga dikenal dengan “skandal kapal selam”, sekalipun bukan sebagai tersangka, dan Case 4000 dimana teman dekat Netanyahu diduga memberikan informasi rahasia kepada perusahaan telekomunikasi terbesar ‘Israel’.

Netanyahu bukan perdana menteri pertama yang terlibat skandal korupsi; mantan PM Ehud Olmert dinyatakan bersalah atas pelanggaran kepercayaan dan suap pada 2014, serta menjalani hukuman penjara 16 bulan, dan Ariel Sharon diperiksa atas tuduhan suap dan pendanaan ilegal kampanye.* (Middle East Monitor | Sahabat Al-Aqsha)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Tak Pandang Bulu, Penjajah Zionis Juga Siksa Tawanan Penyandang Disabilitas
Puluhan Ribu Massa Turun ke Jalan, Protes Skandal Korupsi Netanyahu »