Rezim Suriah Terus Bombardir Idlib, 8 Warga Sipil Tewas dan Ribuan Mengungsi

8 May 2019, 23:55.
Para relawan White Helmets mengevakuasi korban setelah serangan udara mematikan menghantam pasar yang menewaskan beberapa orang di desa Ras el-Ain, di provinsi Idlib, Suriah, 7 Mei 2019. Foto: AP

Para relawan White Helmets mengevakuasi korban setelah serangan udara mematikan menghantam pasar yang menewaskan beberapa orang di desa Ras el-Ain, di provinsi Idlib, Suriah, 7 Mei 2019. Foto: AP

ISTANBUL, Rabu (Daily Sabah): Sekitar delapan warga sipil terbunuh ketika pasukan rezim Assad menyerang daerah-daerah pemukiman di dalam zona de-eskalasi Suriah utara –ungkap sumber setempat pada Selasa (7/5) – setelah pertempuran mematikan antara pasukan pro-rezim dan kelompok-kelompok oposisi, serta memicu gelombang baru pengungsian.

Serangan udara dan artileri kemarin (7/5) malam menargetkan desa Latamna, Kafr Zita, Kafrnabuda, Shahrenaz, Al-Shiria dan Al-Sirmani di provinsi Hama.

Desa Kafrenbil, Kinsafra, Al-Habit, Um Al-Nayir, Has, Ras Al-Ayn, Al-Knidda, Ureyniba dan Shinan di provinsi Idlib juga menjadi target serangan.

Menurut sumber yang sama, desa Kafr Naha dan Zahret al-Madina di provinsi Aleppo juga sama-sama ditargetkan.

Sekitar 53 tentara rezim dan pejuang oposisi terbunuh sejak Senin, dalam salah satu pertempuran paling mematikan sejak zona demiliterisasi di sekitar kawasan Idlib disepakati pada September tahun lalu, ungkap lembaga yang berbasis di Inggris, Syrian Observatory for Human Rights (SOHR).

Dalam laporannya pada bulan April, Syrian Network for Human Rights (SNHR) yang berbasis di Britania Raya mengatakan, 127 warga sipil terbunuh oleh serangan rezim, sementara 13 lainnya terbunuh oleh serangan udara Rusia.

Sekitar tujuh pusat kesehatan di Idlib dan di pusat provinsi Hama telah dibom dalam 10 hari terakhir, kata seorang juru bicara PBB pada hari Selasa.

Menurut SOHR, rezim Assad dan sekutunya Rusia melancarkan gelombang serangan udara besar-besaran ke daerah-daerah yang dikuasai oposisi di pedesaan Idlib dan Hama bulan lalu sehingga menewaskan sedikitnya 69 warga sipil, termasuk 11 anak-anak.

“Sejak 28 April, sekitar tujuh fasilitas kesehatan telah diserang,” kata David Swanson, pejabat informasi publik di Kantor Regional untuk Krisis Suriah.

Direktorat Kesehatan Idlib juga mengonfirmasi jumlah tersebut. SOHR mengatakan, empat rumah sakit yang menjadi target serangan tidak bisa beroperasi lagi.

PBB menyatakan bahwa di antara infrastruktur sipil yang diserang sejak 30 April adalah sembilan sekolah.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Senin malam menyatakan keprihatinannya atas serangan udara yang menargetkan pusat populasi dan infrastruktur sipil di Idlib dan Hama, serta mengatakan bahwa lebih dari 150.000 orang telah mengungsi.

“Kami khawatir dengan laporan serangan udara yang sedang berlangsung di pusat-pusat populasi dan infrastruktur sipil, yang mengakibatkan ratusan warga sipil tewas dan cedera,” kata David Swanson dari Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) pada Selasa.

“Lebih dari 152.000 wanita, anak-anak dan pria telah mengungsi ke provinsi Aleppo dan Idlib selama seminggu terakhir,” katanya kepada AFP.

Orang-orang yang mengungsi sejauh ini menetap di kamp-kamp pengungsi di Atmeh, Deir Hassan dan Kafr Lusin di bagian utara Idlib, dekat distrik perbatasan Turki, Reyhanli.

“Ini adalah kali ketiga kami mengungsi, tapi kali ini yang paling menakutkan,” kata Abu Ahmad (40) dari Idlib selatan yang melarikan diri bersama keluarganya ke daerah-daerah dekat perbatasan dengan Turki pada hari Selasa.

Ayah tiga anak itu mengatakan, pengeboman berlangsung tanpa henti. Truk pick-up birunya penuh dengan tumpukan kasur, seprai dan peralatan rumah tangga.

September lalu, Turki dan Rusia sepakat untuk mengubah Idlib menjadi zona de-eskalasi di mana tindakan agresi sangat dilarang. Zona penyangga juga termasuk bagian dari provinsi tetangga, seperti Latakia, Hama dan Aleppo.

Wilayah yang dihuni sekitar tiga juta orang itu berada di bawah kendali Hayat Tahrir al-Sham (HTS). Idlib merupakan salah satu bagian terakhir Suriah yang belum direbut kembali oleh Bashar Assad.* (Daily Sabah | Sahabat Al-Aqsha)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Penjajah Zionis Bebaskan Pemukim Ilegal Yahudi yang Bunuh Wanita Palestina dengan Batu
Pesawat Tempur Rusia Bombardir Sekolah di Idlib »