Masjidil Aqsha Semakin Terancam! Dubes AS Resmikan Terowongan Dekat Masjid

2 July 2019, 21:39.

BAITUL MAQDIS TERJAJAH, Selasa (Qudsn | Middle East Eye): Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk penjajah Zionis ‘Israel’ David Friedman dan utusan AS untuk Timur Tengah Jason Greenblatt menghadiri pembukaan terowongan yang terletak di bawah tanah kawasan warga Palestina, Silwan, sebelah selatan Masjidil Aqsha di Baitul Maqdis Timur terjajah, pada Ahad (30/6). Turut hadir pula dalam peresmian itu Sarah Netanyahu, Sheldon Adelson, dan sejumlah tokoh ‘Israel’ lainnya.

Otoritas Palestina dan kelompok sayap kiri ‘Israel’ Peace Now mengecam kehadiran diplomat senior AS pada peresmian situs kontroversial itu.

Proyek terowongan, yang disebut Jalan Ziarah oleh penjajah Zionis, itu dibangun selama delapan tahun terakhir dengan sponsor dari asosiasi pemukim ilegal Yahudi Elad. Terowongan itu membentang di bawah tanah kawasan mayoritas warga Palestina di Wadi al-Hilweh di Kota Tua.

Sejak 1995, penjajah Zionis ‘Israel’ telah menggali situs di Wadi al-Hilweh itu dengan dukungan dari yayasan pemukim ilegal Yahudi Ir David. Tujuannya, untuk membangun objek wisata baru dan menemukan bukti keberadaan “Kota David” yang konon berusia tiga ribu tahun di daerah itu.

Penyelesaian proyek “Kota David” yang baru, termasuk “jalan raya” bergaya Romawi yang dibangun di atas jalan-jalan yang telah menjadi rumah bagi warga Palestina sejak dahulu kala itu akan memperkuat posisi 450 pemukim ilegal Yahudi yang saat ini tinggal di Silwan dengan penjagaan serdadu Zionis bersenjata berat, dan menyingkirkan 10.000 warga Palestina di kawasan itu.

Peace Now menggambarkan kehadiran para pejabat AS di acara itu sebagai “pengakuan Amerika atas kedaulatan ‘Israel’ di kawasan sensitif, Lembah Suci”.

“Cara terowongan itu digali dan konsekuensi geopolitiknya, menginjak-injak reputasi Baitul Maqdis sebagai kota suci bagi semua agama dan milik semua penghuninya,” kata kelompok itu, pada Ahad.

Merusak rumah warga Palestina

Warga Palestina di daerah Silwan telah memprotes kerusakan parah pada rumah mereka yang disebabkan oleh penggalian yang terkait dengan proyek terowongan, namun penjajah Zionis menolak klaim tersebut.

Penggalian telah menyebabkan konfrontasi antara warga Palestina dan para pemukim ilegal Yahudi yang berpartisipasi dalam proyek itu, serta sejumlah keluarga Palestina terpaksa mengosongkan rumah mereka karena kerusakan struktural yang luas.

Terowongan itu dirancang untuk memberi pengunjung rasa ziarah Yahudi dari Birkat al-Hamra atau “Kolam Siloam” di selatan Wadi al-Hilweh, di mana para peziarah dapat “menyucikan” diri mereka sebelum naik ke Tembok Barat (yang disebut kaum Yahudi sebagai Tembok Ratapan).

Tur berlangsung di bawah tanah dengan melewati saluran air kuno di Silwan hingga 400 meter ke situs yang dulu merupakan jaringan saluran air limbah Romawi.

Harga turnya sekitar 44 shekel (13 dolar), naik dari Birkat al-Hamra ke Tembok Barat melalui terowongan.

Emek Shaveh, sebuah LSM arkeologi ‘Israel’, menyatakan dalam sebuah laporan bahwa terowongan ini “menciptakan kota bawah tanah Yahudi-‘Israel’ dan mengubah pemukim ilegal Yahudi menjadi penduduk aslinya dan warga Palestina menjadi penduduk yang baru ada”.

Para kritikus berpendapat bahwa terowongan itu –serta rencana ‘Israel’ untuk membangun kereta gantung yang berada di atas Kota Tua– juga bertujuan untuk membatasi kehadiran wisatawan di daerah-daerah Baitul Maqdis Timur yang dihuni oleh warga Palestina. Hal itu tidak hanya memengaruhi mata pencaharian warga Palestina yang mengandalkan pariwisata di area tersebut, tetapi juga akan membuat pengunjung internasional tidak mengetahui bahwa sekitar 300.000 warga Palestina tinggal di kota itu.

Seorang pemandu lokal yang berbicara dengan MEE tahun lalu mengatakan, penggalian belum menemukan satu artefak pun dari era Raja David, yang menurut penjajah Zionis ada sejak dari 3.000 tahun yang lalu.

Justru yang ditemukan adalah artefak dari berbagai kerajaan yang telah punah, terutama Arab dan Muslim, yang menguasai Baitul Maqdis selama berabad-abad.* (Qudsn | Middle East Eye | Sahabat Al-Aqsha)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Wanita-wanita Suriah yang Mengungsi dari Idlib Terpaksa Bersalin di Ruangan Terbuka
Konglomerat Toko Bebas Pajak Amerika Serikat Danai Permukiman Ilegal Yahudi ‘Israel’ »