Rezim Assad dan Rusia Bombardir Jisr Al-Shughour Tanpa Henti, 35.000 Warga Sipil Mengungsi
21 July 2019, 23:23.

Foto: Syrian Coalition’s Media Department
DOHA, Ahad (Syrian Coalition’s Media Department): Meningkatnya pengeboman udara oleh rezim Assad dan pasukan udara Rusia di kota Jisr al-Shughour di pedesaan Idlib telah menyebabkan eksodus massal warga sipil ke perbatasan dengan Turki dalam beberapa hari terakhir.
Menurut aktivis setempat, pengeboman udara yang intensif telah membunuh dan melukai puluhan warga kota itu dan menyebabkan kerusakan masif pada properti. Tercatat sekitar 35.000 warga sipil telah meninggalkan kota itu sejak Jum’at.
Para aktivis menambahkan, tidak kurang dari 5.000 warga sipil masih berada di kota yang porak-poranda itu dan sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan karena tidak adanya organisasi bantuan di wilayah tersebut.
Serangan udara menargetkan fasilitas kesehatan, sekolah dan pusat layanan, serta jalan utama untuk mengganggu pekerjaan tim pertahanan sipil dan organisasi medis.
Sejak 10 Juli, Jisr al-Shughour menjadi sasaran pengeboman udara tanpa henti oleh pasukan udara rezim Assad dan Rusia.
Koalisi Suriah sebelumnya menyatakan bahwa pengeboman brutal di Jisr al-Shughour bertujuan untuk mengosongkan kota itu dari penduduknya. Ini menekankan bahwa operasi pengeboman yang sedang berlangsung di Idlib bertujuan melemahkan upaya untuk melanjutkan proses politik. Oleh karena itu, Koalisi menyerukan masyarakat internasional untuk memikul tanggung jawab terkait perlindungan warga sipil dan penghentian operasi militer.
Pada 12 Juli, lembaga-lembaga kemasyarakatan di Jisr al-Shughour mengatakan bahwa kota tersebut menjadi daerah bencana akibat pengeboman brutal yang menyebabkan kerusakan parah pada properti publik dan pribadi, serta infrastruktur. Mereka mendesak organisasi kemanusiaan untuk menghidupkan kembali kota itu dan melakukan tanggung jawab mereka.* (Syrian Coalition’s Media Department | Sahabat Al-Aqsha)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.