Serdadu Zionis Tangkap Bocah Palestina, Menggiringnya Keliling Al-Khalil dengan Mata Tertutup

23 November 2019, 11:20.

LONDON, Sabtu (Middle East Monitor): Gerombolan serdadu Zionis menangkap seorang bocah Palestina berusia 13 tahun, kemudian menggiringnya ke sekitar Al-Khalil dengan mata tertutup. Hal itu diungkapkan lembaga hak asasi manusia, B’Tselem.

Insiden itu terjadi pada 3 November pagi, ketika gerombolan serdadu Zionis menangkap ‘Abd a-Razeq Idris (13) dari kawasan Abu Jales di kota Tepi Barat terjajah.

B’Tselem menjelaskan, para serdadu Zionis memasukkan bocah itu ke sebuah jip, “menutup matanya dan menggiringnya berkeliling”, kemudian membawanya ke kawasan lain sekitar 1 km dari rumahnya, “mereka membawanya keluar dari jip dan menggiringnya dengan mata tertutup, melewati jalan-jalan”.

“Saya sangat takut dan tidak mengerti apa yang sedang terjadi. Saya duduk di dalam jip dan tidak mengatakan sepatah kata pun. Salah seorang serdadu menampar dan menendang saya. Ia berbicara kepada saya dalam bahasa Ibrani sehingga saya tidak bisa mengerti apa yang dia katakan,” kata ‘Abd a-Razeq Idris kepada seorang aktivis B’Tselem.

Ketika ayah bocah itu tiba, para serdadu Zionis menolak membebaskan anaknya dan malah membawanya ke sebuah pos militer yang berpusat di permukiman ilegal Yahudi Kiryat Arba. ‘Abd a-Razeq “diinterogasi tentang pelempar batu dan ia dibiarkan pulang sendiri” sekitar pukul 14.00.

“Ibu saya sangat khawatir. Ketika sampai di rumah, ibu dan nenek saya memeluk saya dan menangis. Saya tidak melakukan apa-apa, dan saya tidak melempar batu apa pun. Saya tidak tahu apa yang diinginkan para serdadu Zionis dari saya,” kata ‘Abd a-Razeq.

Menurut B’Tselem, “kasus ini bukan penyimpangan” melainkan “bagian dari kekerasan rutin yang dilakukan terhadap warga Palestina di Al-Khalil” oleh gerombolan serdadu Zionis dan pemukim ilegal Yahudi, “termasuk kekerasan fisik, ancaman, pelecehan verbal, serangan serdadu Zionis ke rumah-rumah (biasanya pada malam hari) – dan penangkapan sewenang-wenang terhadap anak-anak di bawah umur dan orang dewasa”.

Ketika “penjajah Zionis menyebutkan alasan keamanan untuk membenarkan prilaku ini dan pemisahan yang diberlakukannya terhadap kota tersebut”, B’Tselem menggambarkan klaim seperti itu “tidak berdasar” dan “hanya berfungsi untuk mendukung kebijakan yang mendorong warga Palestina meninggalkan Al-Khalil dengan membuat kehidupan sehari-hari mereka tak tertahankan”.* (Middle East Monitor | Sahabat Al-Aqsha)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Pejabat PBB: Serangan ke Kamp Pengungsi Suriah ‘Memuakkan’
PPC: Penjajah Zionis Tangkap 745 Anak Palestina Sejak Awal 2019 »