29.000+ Anak Tewas di Suriah Sejak Awal Perang

25 November 2019, 22:14.
Anak-anak Suriah di sebuah kamp pengungsi di Ghouta Timur, Suriah, pada 3 Maret 2017. Foto: Anas Al Damashqy/Anadolu Agency

Anak-anak Suriah di sebuah kamp pengungsi di Ghouta Timur, Suriah, pada 3 Maret 2017. Foto: Anas Al Damashqy/Anadolu Agency

LONDON, Senin (Middle East Monitor): Lebih dari 29.000 anak tewas sejak dimulainya perang sipil Suriah pada 2011, menurut laporan terbaru Syrian Network for Human Rights (SNHR).

Laporan lembaga yang berbasis di Inggris itu mengungkap bahwa kematian 22.753 anak disebabkan oleh angkatan bersenjata rezim Presiden Bashar Al-Assad dan milisi yang didukung Iran. Jumlah selanjutnya termasuk 186 anak yang tewas oleh serangan kimia yang dilakukan rezim, serta 305 anak yang meninggal dunia karena kelaparan dan kekurangan pasokan medis.

Pasukan Rusia, yang mendukung Assad, telah membunuh 1.928 anak-anak. Pasukan oposisi Suriah bertanggung jawab atas kematian 984 anak-anak, sementara kelompok teroris Daesh menewaskan 956 anak-anak. Koalisi internasional yang dipimpin Amerika Serikat (AS) di Suriah membunuh 924 anak-anak, sedangkan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung AS menewaskan 214 anak-anak.

Di saat yang sama, sekitar 5.034 anak-anak saat ini masih berada dalam tahanan di Suriah, yakni 3.618 anak ditahan oleh rezim Assad dan 722 ditahan oleh SDF dan kelompok-kelompok Kurdi. Selain itu, setidaknya 326 anak-anak ditahan oleh Daesh di beberapa daerah yang berada dalam kekuasaannya.

Anak-anak –yang merupakan individu paling lemah dalam masyarakat– telah menjadi korban yang paling terkena dampak konflik Suriah baik yang ditahan, dibunuh dalam serangan udara, atau yang mengungsi dengan lebih dari sepuluh juta warga Suriah di dalam maupun di luar negara itu.* (Middle East Monitor | Sahabat Al-Aqsha)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Assad dan Putin Jadikan Anak-Anak Target Mereka
Tak Lagi Punya Tempat Tinggal, 150 Pengungsi Rohingya di Nepal Butuh Bantuan »