Kematian Massal Akibat Coronavirus; Ancaman Nyata yang Mengintai Kamp dan Penjara di Suriah

22 March 2020, 18:55.
Ilustrasi: Amnesty International/Mohamad Hamdoun

Ilustrasi: Amnesty International/Mohamad Hamdoun

SURIAH (Amnesty.org.uk) – Ketika pandemi coronavirus menyapu seluruh dunia, tindakan segera perlu diambil untuk menyelamatkan nyawa sejumlah besar warga Suriah yang berisiko tinggi.

Tidak sedikit dari mereka yang masih ditahan dalam kondisi sangat buruk di pusat-pusat penahanan rezim Bashar al-Assad yang bengis.

Secara resmi, rezim masih mengklaim “tidak ada infeksi coronavirus yang terkonfirmasi di Suriah”.

Namun klaim ini datang dari rezim yang sangat terkenal karena ketidakbenaran dan ketidakjujurannya.

Jika tidak ada yang lain, sembilan tahun krisis dan penindasan di Suriah telah mengajarkan kepada warga dunia bahwa rezim – bersama Rusia dan sekutu lainnya – telah secara rutin memberi informasi yang salah kepada dunia, termasuk PBB, tentang situasi kemanusiaan di negara itu.

Kini, dunia harus sangat skeptis tentang klaim mengenai Suriah yang bebas virus corona.

Kemampuan rezim untuk mendeteksi kasus-kasus Covid-19 di seluruh penjuru negeri, dan mengelolanya, sangat terbatas mengingat kurangnya staf terlatih dan peralatan yang memadai.

Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan mengatakan sebanyak 70% tenaga kesehatan telah meninggalkan negara itu; dan hanya 64% dari rumah sakit dan 52% dari pusat kesehatan primer di seluruh wilayah Suriah berfungsi penuh pada akhir tahun lalu.

Bencana datang setiap saat – bahkan lebih buruk sekarang.

Setelah bertahun-tahun konflik – termasuk pengeboman terhadap rumah sakit dan klinik oleh rezim dan pasukan Rusia – Sekarang Suriah sangat rentan terhadap wabah mematikan virus corona.

Kita harus mengantisipasi kemungkinan terburuk.

Sebagai analogi, jika Suriah dianggap sebagai satu individu manusia, maka orang tersebut akan masuk dalam kategori paling rentan dalam kaitannya dengan kerentanan coronavirus.

Suriah, yang dengan kata lain telah “berumur” karena konflik; memiliki sejumlah masalah dan kondisi kesehatan serius yang mendasarinya.

Jika coronavirus muncul di kamp-kamp yang padat, tidak bersih di Suriah barat laut, maka akan menjadi bencana. Lebih buruk lagi, jika menyebar ke lingkungan penjara.

Penjara Assad sudah terkenal karena bengis dan tak berperikemanusiaan – dengan kepadatan kronis, kondisi kotor, juga kurangnya makanan dan perawatan medis.

Di penjara Saydnaya, mantan tahanan memberi tahu para peneliti Amnesty tentang ‘kondisi tidak manusiawi’ di mana mungkin ada lebih dari 50 orang di sel sekecil tiga meter persegi.

Para tahanan sudah dilemahkan oleh penyiksaan dan pelecehan lainnya. Kini, wabah virus corona kemungkinan menjadi bencana total.

Ada kekhawatiran besar bahwa para tahanan di Suriah secara efektif akan dibiarkan terkena penyakit dan mati.

Situasi ini mendesak. Ada banyak pembela hak asasi manusia, jurnalis, pengacara, dokter dan pekerja bantuan yang mendekam dalam penahanan rezim Suriah.

PBB perlu menuntut agar siapa pun yang berisiko terkena virus corona di penjara-penjara Suriah harus segera dikeluarkan dari tahanan; dibebaskan tanpa syarat.

Rezim harus dipaksa untuk segera keluar dari mode propaganda yang memprioritaskan citra Assad, dan sebagai gantinya, memprioritaskan kesehatan semua warga Suriah.

Bukan saatnya bagi rezim Suriah untuk menampilkan kurangnya transparansi, kebodohan, dan ketidakmampuan seperti biasanya.

Rezim melakukan kesalahan besar sembilan tahun lalu ketika mereka memerintahkan pasukan menembaki para demonstran damai. Mereka tidak boleh membuat kesalahan besar lainnya dalam penanganan virus corona.

Jutaan warga Suriah dihancurkan kehidupannya dengan serangan bom selama bertahun-tahun; juga serangan senjata kimia, pemenjaraan, penyiksaan, hingga pembunuhan.

Kita, dunia tak boleh membiarkan kematian massal akibat virus korona menimpa mereka yang mendekam di kamp-kamp kumuh Suriah atau penjara-penjara pengap rezim Assad. (Amnesty.org.uk)

 

 

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Warga Palestina dan Yordania di Penjara Saudi Terancam Pandemi Covid-19, Keluarga Berharap Pembebasan
Ingatkan Ikatan Suci Al-Haramain dan Baitul Maqdis, Hamas Minta Raja Saudi Bebaskan Tahanan Palestina »