Tinjau Pulau Bhashan Char, Perwakilan Muhajirin Rohingya Akui Lebih Baik Dibanding Kamp Teknaf dan Ukhiya

11 September 2020, 18:47.
Sumber: The Daily Star

Sumber: The Daily Star

BANGLADESH (The Daily Star) – Para pemimpin Rohingya, yang menjadi bagian dari tim peninjau proyek pemukiman di Pulau Bhashan Char mengatakan bahwa kondisinya jauh lebih baik dibandingkan di kamp pengungsian Teknaf maupun Ukhiya.

Mereka senang dengan fasilitas yang ada.

Badrul Islam, pimpinan komunitas pengungsi kamp 26 di Teknaf mengatakan, “Penataan Bhashan Char secara keseluruhan sangat baik. Saya menyukainya. Sistem keamanannya pun bagus. Lingkungan sekitar di sana membuat hati nyaman.”

Ia hanya mengkhawatirkan satu hal, yakni jika mereka harus terpisah jauh dengan keluarganya yang masih tinggal di kamp pengungsian Cox’s Bazar.

Pada tanggal 5 Agustus kemarin, Refugee Rehabilitation and Repatriation Commissioner (RRRC) Bangladesh mengirim tim beranggotakan 40 Muhajirin Rohingya untuk meninjau Pulau Bhashan Char dengan dikawal pasukan keamanan Bangladesh.

Pemerintah Bangladesh telah membangun 120 kawasan perumahan seluas 40 kilometer persegi untuk bisa menampung lebih dari 100.000 Muhajirin Rohingya.

Saat ini ada lebih dari 800.000 Muhajirin Rohingya yang harus rela tinggal berdesak-desakan di kamp pengungsian Cox’s Bazar karena telah melebihi kapasitas.

Pemerintah Bangladesh menyatakan bahwa kondisi yang memprihatinkan di kamp pengungsian tersebut menimbulkan banyak permasalahan ekonomi dan sosial.

Sehingga pemerintah membangun pemukiman di pulau terpencil Bhashan Char yang didirikan sekira 1,2 meter di atas permukaan tanah serta dilengkapi dengan tanggul sepanjang 13 kilometer untuk mencegah gelombang pasang.

Ada pula 120 bangunan tahan badai yang menurut rencana akan difungsikan sebagai sekolahan, pusat kesehatan, dan sarana kegiatan komunitas.

Pemerintah Bangladesh pun mengatakan bahwa para Muhajirin Rohingya bisa ikut serta dalam kegiatan-kegiatan produktif.

PBB dan lembaga-lembaga kemanusiaan selama ini khawatir soal letak Pulau Bhashan Char yang terisolasi dari daratan utama Bangladesh, serta rawannya terjadi gelombang pasang maupun badai.

Sementara Badan Kepengungsian PBB masih menunggu izin dari pemerintah Bangladesh untuk bisa ikut meninjau langsung kondisi di pulau Bhashan Char.

Pemerintah Bangladesh sendiri menyatakan bahwa badai Amphan yang pada bulan Mei lalu melanda, tidak menimbulkan kerusakan untuk pemukiman Bhashan Char. Sehingga pengiriman tim peninjau dari Muhajirin Rohingya ini bisa dilaksanakan.

Nurul Amin, pemimpun komunitas Muhajirin kamp 7 di Ukhiya mengatakan bahwa fasilitas yang dibangun pemerintah Bangladesh bisa mendukung mereka untuk tinggal di sana.

“Kami akan membagi pengalaman berkunjung di Bhashan Char ini kepada warga Rohingya di kamp,” sebutnya.

Ketika ditanya tentang 306 Muhajirin Rohingya yang sudah tinggal terlebih dahulu di sana, Nurul Amin mengatakan bahwa banyak di antara mereka yang tak sanggup menahan tangis ketika bisa bertemu lagi dengan keluarganya setelah sekian bulan lamanya.

Mereka adalah Muhajirin Rohingya yang diselamatkan Bangladesh setelah berbulan-bulan lamanya berada di lautan akibat ditolak ketika berupaya memasuki wilayah Thailand maupun Malaysia.

Selain itu, Mohammad Kalam, pemimpin komunitas Muhajirin kamp 24 di Teknaf mengatakan, “Kami mengunjungi rumah sakit, gedung tahan badai, sekolah, peternakan kambing, dan tambak ikan di proyek pemukiman ini.”

Lanjutnya, “Kami juga melihat peluang bagi warga Rohingya untuk bisa mendapatkan bahan pangan, penghasilan, serta layanan kesehatan.”

“Saya sangat menyukai fasilitas-fasilitas tersebut. Jauh lebih baik dibanding kondisi di kamp Teknaf dan Ukhiya.”

Kepala RRRC Mahbub Alam Talukder berkomentar, “Sebagaimana para pemimpin Rohingya senang dengan fasilitas yang ada di Bhashan Char, akan menjadi tugas mereka untuk membagikan pengalaman tersebut kepada warga Rohingya di kamp masing-masing.”

“Dengan dasar itu, kami akan mempersiapkan daftar bagi mereka yang bersedia untuk tinggal di Bhashan Char,” jelasnya.

Sementara Shah Kamal dari Kementerian Penanganan Bencana Bangladesh ketika ditanya mengenai permohonan PBB untuk bisa meninjau kondisi Bhashan Char, mengatakan bahwa pemerintah akan segera mengeluarkan keputusannya.

Sedangkan Menteri Luar Negeri Masud Bin Momen baru-baru ini menyampaikan bahwa proses pemindahan Muhajirin Rohingya akan dimulai setelah dilakukan tinjauan langsung oleh perwakilan PBB, lembaga kemanusiaan, maupun awak media. (The Daily Star)

Berita 1067 (11 September 2020).jpg - Infografis

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Penjajah ‘Israel’ Hancurkan Rumah Keluarga Palestina di Al-Lod
Kamp Pengungsian Moria Ludes Terbakar, Ribuan Muhajirin Tidur di Pinggir Jalan »