Warga Desa Latmin Tewas di Penjara Rezim Assad; Jenazah Tak Diserahkan kepada Keluarganya
8 January 2022, 08:12.
Foto: SNHR
SURIAH (SNHR) – Seorang pria berusia 55 tahun – yang berasal dari Desa Latmin di pinggiran utara Provinsi Hama – bernama Samir Na’san al Sahh, ditangkap oleh serdadu rezim Suriah pada 12 Oktober 2020.
Samir Na’san, yang tinggal di salah satu Kamp IDP al Karama di pinggiran utara Provinsi Idlib, ditangkap saat dia kembali ke rumahnya di Desa Latmin, ketika serdadu rezim Suriah menguasai desa itu.
Sejak saat itu, ia diklasifikasikan sebagai korban yang dihilangkan secara paksa.
Akan tetapi, rezim Suriah terus menyangkal penangkapannya. Pada sisi lain, rezim mencegah siapa pun, bahkan seorang pengacara, untuk memastikan keberadaannya di penjara.
Pada 4 Januari 2022, keluarganya diberitahu tentang kematiannya di Penjara Militer Seydnaya di pinggiran Kota Damaskus.
Data Syrian Network for Human Rights (SNHR) dari berbagai sumber, mengonfirmasikan bahwa dia dalam keadaan sehat pada saat penangkapannya.
Hal ini menunjukkan bahwa kemungkinan besar Samir Na’san al Sahh tewas akibat penyiksaan dan pengabaian layanan medis.
SNHR telah menerima konfirmasi bahwa serdadu rezim Suriah tidak menyerahkan jenazahnya kepada keluarganya.
Ini adalah praktik standar bagi rezim Assad, di mana mayoritas jenazah tawanan yang meninggal di penjara-penjaranya dihilangkan melalui kremasi massal.
Karena keberadaan para tawanan maupun jenazahnya tidak diketahui dan mereka tidak dikembalikan ke keluarga mereka, mereka terus diklasifikasikan sebagai orang yang dihilangkan secara paksa.
SNHR mengonfirmasikan bahwa setidaknya 131.469 warga Suriah masih disekap atau dihilangkan secara paksa di penjara-penjara rezim Assad.
SNHR mencatat bahwa setidaknya 14.360 warga Suriah telah tewas akibat penyiksaan di penjara-penjara rezim Assad. (SNHR)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.