1.200 Gubuk Muhajirin Rohingya Terbakar, Menguat Dugaan Kesengajaan untuk Percepatan Relokasi
10 January 2022, 18:49.

Foto: UNB News
BANGLADESH (Aljazeera | Daily Star | Rohingya Vision) – Sebanyak 1.200 gubuk Muhajirin Rohingya hangus terbakar di kamp pengungsian Cox’s Bazar, Bangladesh, Ahad (9/1/2022).
Kebakaran besar tersebut menyebabkan lima ribu lebih Muhajirin Rohingya di sana kehilangan tempat tinggalnya.
Seorang Muhajirin, Abdur Rashid, menceritakan bahwa api ketika itu sangat besar. Ia pun langsung lari meninggalkan rumahnya yang hangus seketika.
“Semua yang ada di dalam rumah saya hangus. Bayi dan istri saya sudah keluar. Masih banyak barang di dalam rumah. Saya menabung uang 30 ribu taka (sekira 5 juta rupiah) dari hasil bekerja sebagai buruh. Uang itu ikut terbakar,” tutur Rashid.
“Saya sekarang hanya beratapkan langit,” lanjutnya.
Kamran Hossain dari kepolisian setempat mengatakan bahwa kebakaran terjadi pukul 16.40 waktu Bangladesh.
Ia menjelaskan, api berasal dari ledakan tabung gas di salah satu gubuk di Kamp 16. Api menyebar cepat ke ribuan gubuk lainnya yang sebagian besar terbuat dari bambu.
Akan tetapi, menurut saksi mata di kamp, kebakaran besar ini disebabkan oleh aksi pembakaran yang disengaja.
Hossain menambahkan, tidak ada korban jiwa pada kebakaran ini.
Skenario Percepatan Relokasi di Bhasan Char?
Sebagian Muhajirin menyatakan bahwa api sengaja disulut di kamp tersebut untuk menekan mereka agar bersedia direlokasi ke Pulau Bhasan Char.
Masih berderai air mata, seorang Muhajirin menceritakan, “Aparat melarang kami pergi ke titik di mana api mulai menyebar, yakni di belakang kantor CIC (Camp-in-Charge/pejabat penanggung jawab kamp).”
“Jika kami diberi akses ke sana, kami bisa ikut memadamkan api untuk meminimalisir dampak (kebakaran ini),” jelasnya.
“Sudah jelas bagi kami bahwa para pejabat di kamp menggunakan cara yang sama dengan aparat Burma untuk mengusir kami dari kamp ini.”
Bhasan Char adalah pulau terpencil yang oleh Bangladesh dijadikan sebagai tujuan untuk merelokasi para Muhajirin Rohingya di kamp pengungsian Cox’s Bazar.
Sudah 19.000 lebih Muhajirin yang dipindahkan ke sana, dengan berbagai laporan yang menunjukkan adanya pemaksaan dan penipuan kepada mereka agar bersedia direlokasi.
Sulit Air, Minim Fasilitas Keselamatan
Nurul Amin, salah seorang Muhajirin Rohingya mengatakan, ia dan keluarganya langsung keluar rumah di saat kejadian sehingga bisa selamat, begitu pula ribuan Muhajirin lainnya.
Pukul 18.30 waktu Bangladesh, api berhasil dipadamkan. Hal ini disampaikan Emdadul Haque, dari Stasiun Pemadam Kebakaran di Ukhia, Cox’s Bazar.
Seorang Muhajirin lainnya, Mohammad Yasin, mengeluh karena fasilitas keselamatan di kamp tersebut sangat kurang.
“Kebakaran sangat sering terjadi. Tak ada yang bisa kami lakukan untuk memadamkannya. Tak ada air. Rumah saya hangus. Banyak dokumen, yang saya bawa dari Myanmar, juga terbakar,” jelasnya.
Sebelumnya pada tanggal 2 Januari, kebakaran juga terjadi di pusat karantina kamp pengungsian di Ukhia. Tidak ada korban jiwa, namun 70 tempat tidur di sana hangus terbakar.
Sementara pada akhir Maret tahun lalu, 15 orang meninggal dan sekira 10.000 gubuk Rohingya hancur setelah kebakaran besar menyebar di kamp pengungsian di Ukhia. Lebih dari 200.000 Muhajirin terkena dampaknya. (Aljazeera | Daily Star | Rohingya Vision)

Foto: The Daily Star

Foto: Rohingya Vision
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.