Seorang Remaja Rohingya Tewas Akibat Ledakan Ranjau Darat di Perbatasan Myanmar-Bangladesh
4 October 2022, 19:04.

Muhajirin Rohingya berkumpul di dekat pagar di zona “tanah tak bertuan” antara perbatasan Myanmar dan Bangladesh seperti yang terlihat dari Maungdaw, negara bagian Rakhine, pada 2018. Foto: AFP
DHAKA (Irrawaddy.com) – Seorang remaja Rohingya kehilangan nyawa dan seorang lainnya terluka ketika sebuah ranjau darat meledak di perbatasan Myanmar-Bangladesh yang berdekatan dengan Distrik Bandarban, Ahad (2/10/2022) pagi, kata pejabat setempat.
Korban meninggal, Omor Farok (17 tahun), adalah warga kamp Rohingya Konarpara di lahan tak bertuan, kata tokoh masyarakat. Satu orang korban luka diidentifikasi sebagai Abdu Yah.
Pemimpin Rohingya di kamp Gumdhum, Abdur Rohim mengatakan, kedua pemuda itu hendak pergi memancing di perbatasan ketika mereka terkena ledakan tersebut.
Jenazah Farok ditemukan dan dimakamkan di pemakaman Konarpara. Sementara Abdu Yah dilarikan ke Rumah Sakit MSF terdekat di Ukhia, Cox’s Bazar.
Penjaga Perbatasan Bangladesh (BGB) mengatakan, insiden itu terjadi sekitar 1 km dari perbatasan Myanmar, kurang lebih pukul 9 pagi.
Komandan batalion BGB Cox’s Bazar, Letnan Kolonel Md Mehedi Hussain Kabir menegaskan bahwa ledakan itu terjadi di dalam perbatasan Myanmar.
BGB mengatakan, ranjau darat tidak digunakan di dalam wilayah Bangladesh karena negara tersebut adalah penanda tangan Konvensi PBB tentang Larangan Penggunaan, Penimbunan, Produksi, dan Pemindahan Ranjau Anti-Personil.
Bangladesh menandatangani konvensi PBB tersebut pada 7 Mei 1998 dan meratifikasinya pada 6 September 2000.
Pejabat BGB mengatakan, tiga ranjau telah meledak di perbatasan tahun ini, menewaskan satu orang dan melukai dua orang.
Pemuda etnis minoritas lainnya, Aung Thein Tanchangya, terluka dalam ledakan ranjau darat di perbatasan yang sama pada tanggal 16 September. Dia berhasil dirawat ke Chattogram Medical College Hospital, namun harus kehilangan kaki kirinya.
Lebih dari 4.000 Muslim Rohingya terpaksa tinggal di sekitar jalur perbatasan Bangladesh-Myanmar sejak 2017, setelah militer Myanmar melakukan operasi brutal dan tak manusiawi di tanah air Rohingya yang menyebabkan ratusan ribu warga mengungsi ke Bangladesh. (Irrawaddy.com)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.