Peneliti Ungkap Hubungan Influencer yang Mengaku Warga Uyghur dengan Partai Komunis Cina (#2)

15 November 2022, 13:58.

Jika menonton beberapa video di YouTube yang menampilkan influencer muda Uyghur, besar kemungkinan Anda tidak akan melihat bukti-bukti penindasan keji Cina terhadap etnis minoritas Muslim tersebut. 

Dalam sebuah laporan di pertengahan Oktober, sebuah pusat penelitian Australia telah membedah lebih dari 1.700 video dari Uyghur yang menunjukkan bahwa itu sebenarnya adalah bagian dari jaringan propaganda Cina di bawah Presiden Xi Jinping.

Digunakan oleh Kedutaan Besar Cina di Luar Negeri 

Daria Impiombato, peneliti di Australian Strategic Policy Institute (ASPI)–lembaga yang telah menerbitkan beberapa laporan tentang penderitaan etnis Uyghur di Cina–bersama rekan-rekannya secara khusus membedah kasus “Elder Guli” dan “Younger Guli”, para wanita yang muncul di video ladang kapas Xinjiang.

Ternyata, video tersebut juga diproduksi oleh Chengdu Grey Man. Lalu kedua perempuan bersaudara itu memiliki akun di Instagram, Twitter, TikTok, dan Youtube, yang semuanya telah dilarang di Cina.

“Young Guli” bahkan telah mengunggah beberapa video dalam bahasa Inggris yang sempurna, konten yang tampaknya dibuat secara eksplisit untuk ditunjukkan kepada dunia internasional.

Akun mereka bernama “Story of Xinjiang by Guli”, telah ditangguhkan oleh Twitter, dan menghilang dari TikTok, Instagram, maupun YouTube. Para peneliti tidak tahu mengapa.

Akan tetapi, di jejaring sosial internasional, video dari dua “saudara perempuan” itu masih digunakan oleh “tangan-tangan” propaganda Tiongkok, seperti kedutaan besar mereka di luar negeri.

Salah satu video Guli bersaudara, dibagikan di Twitter pada tanggal 16 Maret 2021 oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Lijian Zhao.

Kedutaan Besar Cina di Prancis juga membagikan video yang dibuat oleh Guli bersaudara pada 9 Oktober 2021.

Tak jarang, para influencer Uyghur ini bahkan berkolaborasi dengan YouTuber dari Eropa.

Video-video semacam ini juga muncul di berbagai situs yang tidak secara terbuka terkait dengan rezim komunis Cina dan mengklaim mengambil sikap “netral”. Mereka mengatakan ingin “menunjukkan fakta lain” mengenai apa yang “sebenarnya terjadi di Xinjiang”.

Sesuai dengan Visi Xi Jinping 

Impiombato menjelaskan bahwa para influencer ini mencoba untuk menampilkan hal yang seolah “biasa” terjadi di Xinjiang, padahal sebenarnya mereka menyampaikan ulang visi Xi Jinping dan Partai Komunis.

“[Isi dari video-video ini] benar-benar sesuai dengan visi yang dimiliki oleh pemimpin partai dan Xi Jinping tentang cara yang mereka inginkan untuk menggambarkan Cina dan bagaimana mereka membentuk citra Cina.”

“Sekilas, ini bisa terlihat seperti kanal konten gaya hidup lainnya. Banyak di antaranya bercerita tentang memelihara anak anjing atau beternak hewan di pedesaan dan bagaimana beberapa di antaranya berkumpul untuk makan makanan tradisional.”

“Pada kenyataannya, mereka menyembunyikan banyak narasi propaganda yang sangat terang-terangan atas nama Partai Komunis Cina.”

“Para influencer ini tidak pernah menyampaikan tentang keyakinan mereka. Dan bahkan ketika mereka membahas hari raya tradisional Islam, misalnya, mereka cenderung melakukannya dengan cara yang sangat tidak religius.”

“[Video ‘gaya hidup’ ini] lebih bisa menarik perhatian banyak orang dan menyampaikan pesan tersebut karena terlihat sangat asli. Mereka terlihat seperti orang-orang yang mengungkapkan pendapat mereka sendiri.”

Sejak Xi Jinping berkuasa, Tibet, Mongolia, dan Xinjiang telah menjalani represifnya kebijakan asimilasi budaya yang berpihak pada mayoritas Han. Para influencer ini juga menggemakan hal tersebut, dengan secara terus-menerus menyebutkan budaya Han dan pentingnya bahasa Mandarin di wilayah mereka.

“Video lain, yang kami klasifikasikan sebagai ‘propaganda tersembunyi’, mempromosikan gagasan bahwa daerah ini telah keluar dari kemiskinan dan berkembang berkat kerja PKC.”

“Akhirnya, ada propaganda terbuka. Yang akan menari atau mengenakan pakaian biasa dan mengatakan betapa mereka mencintai negara Cina atau betapa mereka bangga menjadi warganya. Kadang-kadang mereka melakukan seperti mengibarkan bendera Cina atau berbicara tentang pengalaman mereka menjadi anggota partai dan sebagainya.”

“Beberapa akan berbicara dan secara terbuka menyanggah laporan asing tentang misalnya, kerja paksa ilegal di Xinjiang atau tuduhan genosida yang datang dari Amerika Serikat dan pemerintah lain.”

Meski akun Guli bersaudara itu kini sudah menghilang dari media sosial asing, banyak akun influencer lainnya yang masih aktif di YouTube.

Impiombato mengatakan daripada memblokir akun-akun ini, yang bagaimanapun menunjukkan “gaya hidup sekilas beberapa orang di wilayah ini”, sangat penting untuk menyoroti hubungan mereka dengan PKC dan memastikan mereka tidak dimonetisasi. (observers.france24.com)

 

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Sempat Tertunda, Penjajah Bersiap Bangun 9.000 Unit Rumah Ilegal di Reruntuhan Bandara Qalandia
VIDEO – 111 Muhajirin Rohingya Terdampar di Pesisir Desa Meunasah Lhok Aceh Utara »