Tak Hanya Porsi Keluarga yang Dikurangi, WFP Juga Tak Bisa Distribusikan Paket Makanan Setiap Bulan

30 January 2023, 19:22.
Para pengungsi internal mengambil bantuan pangan yang disalurkan oleh sebuah badan amal di Taiz, Yaman. Foto: Reuters/Arsip)

Para pengungsi internal mengambil bantuan pangan yang disalurkan oleh sebuah badan amal di Taiz, Yaman. Foto: Reuters/Arsip)

YAMAN (Arab News) – World Food Programme (WFP) di Yaman telah menurunkan porsi bantuan kemanusiaan bagi ribuan pengungsi internal di pusat kota Ma’rib, meskipun musim dingin yang parah dan gelombang pengungsi terus berdatangan, sebagaimana dilaporkan Arab News, Ahad (29/1/2023).

Khaled Al-Shajani, wakil kepala unit eksekutif pemerintah yang diakui secara internasional untuk kamp pengungsian internal di Ma’rib, mengatakan bahwa WFP telah mengurangi jumlah kotak makanan yang dikirim setiap bulan bagi 70.000 Muhajirin di Ma’rib.

Yakni dari 75 kg menjadi 25 kg untuk setiap keluarga. Tak hanya dikurangi, sekarang paket makanan didistribusikan setiap dua bulan, bukan setiap bulan seperti sebelumnya.

“Para pengungsi Ma’rib menerima enam keranjang makanan setiap tahun, bukan dua belas. Bantuan kemanusiaan telah menurun, meskipun ada permintaan yang sangat besar,” kata Al-Shajani.

Para Muhajirin belum menerima keranjang makanan normal mereka selama empat bulan terakhir, menurut pemerintah Yaman.

Al-Shajani menyatakan bahwa di samping 70.000 Muhajirin di Ma’rib yang telah menerima bantuan kemanusiaan rutin, sebanyak 56.000 keluarga Muhajirin lain telah mengajukan permohonan bantuan makanan juga.

Jumlah ini diperkirakan masih akan meningkat karena situasi kemanusiaan yang memburuk, musim dingin, dan bertambahnya jumlah pengungsi yang masuk ke kamp tersebut.

Ma’rib saat ini menampung 2.222.530 Muhajirin yang telah meninggalkan daerah dan kota asal mereka karena peperangan; menjadikannya kota dengan jumlah pengungsi internal tertinggi di negara itu, menurut data resmi unit administrasi kamp.

Ali, ayah empat anak yang mengungsi dari Dhamar yang dikuasai milisi syiah Houthi pada 2017, mengatakan bahwa dia tidak mendapat porsi yang normal atas paket bantuan WFP selama empat bulan terakhir sehingga memaksanya untuk berutang.

Dia juga meminta pemilik toko kelontong lokal untuk menjual makanan kepadanya dengan janji akan membayarnya nanti agar bisa memberi makan keluarganya.

“Tidak ada gaji atau sumber pendapatan lain untuk keluarga saya selain keranjang makanan ini. Kami sering melewatkan waktu makan karena kekurangan makanan,” kata Ali. (Arab News)

 

 

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« OPCW: Rezim Suriah Pelaku Serangan Klorin Tahun 2018 di Douma dan Serangan Senjata Kimia Lainnya
Muhajirin Rohingya di Perbatasan Myanmar-Bangladesh Bakal Dipindahkan ke Cox’s Bazar atau Pulau Bhasan Char »