Muhajirin Rohingya di Perbatasan Myanmar-Bangladesh Bakal Dipindahkan ke Cox’s Bazar atau Pulau Bhasan Char
30 January 2023, 19:24.

Foto: Arab News
BANGLADESH (Arab News) – Pihak berwenang Bangladesh, Sabtu (29/1/2023), mulai mendaftarkan ribuan Muhajirin Rohingya yang memasuki negara itu setelah menghabiskan lima tahun terakhir di tanah tak bertuan di perbatasan Bangladesh-Myanmar.
Setelah menyelamatkan diri dari tanah airnya, lebih dari 4.000 Muhajirin tetap tinggal di sekitar perbatasan tersebut, berharap mereka dapat kembali ke rumah dalam waktu dekat.
Akan tetapi, situasi di Myanmar gagal membaik dan Bangladesh pada 2019 memutuskan untuk berhenti menerima lebih banyak pengungsi Rohingya, mereka akhirnya terjebak dan terpaksa tinggal di tenda-tenda darurat yang mereka dirikan di sana.
Awal bulan ini, sebagian besar tenda darurat tersebut dibakar setelah terjadi bentrokan antarkelompok bersenjata. Pemerintah Bangladesh kemudian memutuskan untuk menerima kelompok Muhajirin tersebut.
“Komite kami telah memulai proses verifikasi untuk orang-orang yang berlindung di daerah perbatasan Naikhyangchari ini,” jelas Mizanur Rahman dari Refugee Relief and Repatriation Commissioner Bangladesh kepada Arab News.
“Belum ada keputusan tentang lokasi penampungan orang-orang ini. Tetapi, yang pasti tidak akan ada lagi kamp baru untuk mereka di lokasi (perbatasan) ini. Mereka harus dipindahkan ke beberapa tempat lain, tetapi tempatnya belum ditentukan.”
Menurut Asif Munir, mantan pejabat International Organization for Migration, ribuan Muhajirin Rohingya tersebut kemungkinan besar akan dipindahkan ke Cox’s Bazar atau ke Pulau Bhasan Char.
“Belum pernah terjadi sebelumnya di dunia bahwa ribuan orang telah tinggal di tanah tak bertuan selama lebih dari lima tahun. Warga Rohingya ini adalah gelombang pengungsi terakhir ketika eksodus Rohingya dimulai pada tahun 2017. Mereka telah tinggal di dekat perbatasan Myanmar.”
“Karena kami telah melihat beberapa insiden bentrokan antarkelompok bersenjata di daerah perbatasan tersebut belakangan ini, itu akan membahayakan nyawa orang-orang tersebut,” lanjut Munir. (Arab News)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.