Pakar HAM: Porsi Bantuan untuk Muhajirin Rohingya Dikurangi WFP, Ratusan Ribu Orang Akan Terdampak 

4 March 2023, 09:40.

Anak-anak Muhajirin Rohingga di kamp Jamtoli di Cox’s Bazar, Bangladesh, 22 Januari 2018. Foto: Mohammad Ponir Hossain/Reuters

(UN News) – Ketika diumumkan bahwa jatah bantuan untuk Muhajirin Rohingya di Bangladesh akan dikurangi, seorang ahli HAM independen yang ditunjuk PBB, Kamis (2/3/2023), mendesak masyarakat internasional untuk turun tangan dan berkontribusi secara nyata; bukan semata retorika. 

Hal ini terkait pengumuman World Food Programme (WFP) yang akan mengurangi porsi bantuan bagi mereka yang berlindung di kamp pengungsian Cox’s Bazar mulai 1 Maret karena kurangnya pendanaan. 

“Pemotongan jatah ini melukai hati nurani masyarakat internasional,” kata Thomas Andrews, Pelapor Khusus PBB untuk Myanmar. 

Ia telah berbicara dengan keluarga-keluarga yang terhimpit di kamp pengungsian, yang harus mengurangi bahan makanan pokoknya karena lonjakan harga. Pemotongan bantuan makanan ini sungguh menyulitkan mereka. 

Satu Juta Orang Terkena Dampak 

Thomas Andrews, yang melapor ke Dewan Hak Asasi Manusia PBB di Jenewa, mengatakan bahwa pemotongan tersebut akan berdampak bagi hampir satu juta Muhajirin Rohingya yang melarikan diri dari serangan dan persekusi brutal militer Myanmar pada tahun 2017. 

Badan kemanusiaan PBB telah memperingatkan bahwa empat dari 10 anak Muhajirin Rohingya yang sekarang berlindung di Bangladesh menderita malnutrisi dan pertumbuhan yang terhambat. 

Anemia juga memengaruhi lebih dari separuh anak muda di kamp pengungsian Cox’s Bazar dan empat dari 10 wanita Rohingya yang hamil dan menyusui. 

Kata-kata Kosong

Thomas Andrews, pakar HAM independen di Myanmar, menyampaikan paparan melalui konferensi video. Sumber: UN News 

Mengulangi peringatannya, Andrews meminta dukungan nyata dan segera dari negara-negara anggota PBB yang hanya menawarkan “dukungan retoris” untuk Rohingya. Padahal, “keluarga-keluarga Rohingya tidak bisa makan dari retorika politik”, tegasnya. 

“Sudah saatnya bagi negara-negara anggota PBB untuk mengganti deklarasi dukungannya yang kosong dengan tindakan penyelamatan jiwa (yang nyata),” kata Andrews. 

“Jika tidak ada lagi dana kemanusiaan yang datang, pemotongan ini akan semakin dalam untuk dua bulan ke depan, dengan jatah makanan dikurangi menjadi sepertiganya,” lanjut Andrews. 

WFP mengumumkan pada pertengahan Februari bahwa jatah makanan untuk Muhajirin Rohingya di Cox’s Bazar dan Pulau Bhasan Char, akan dikurangi sebesar 17% mulai 1 Maret menjadi $10 (sekira 150 ribu rupiah) per orang per bulan dari sebelumnya $12 (180 ribu rupiah) per orang per bulan.  

WFP menyatakan penurunan tajam dalam pendanaan internasional sebagai alasan keputusan tersebut. WFP menyebut pemotongan lebih lanjut kemungkinan besar terjadi pada bulan April kecuali kebutuhan dana $125 juta (hampir 2 triliun rupiah) dapat terpenuhi segera.  

Lebih dari 1,2 juta Muslim Rohingya yang terpaksa mengungsi dari tanah airnya di Myanmar, telah ditempatkan di 33 kamp pengungsian yang padat di Cox’s Bazar dan pulau terpencil Bhasan Char. (UN News)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Belasan Organisasi Soroti Keputusan WFP Kurangi Jatah Muhajirin Rohingya
Gara-gara Memasukkan Tiga Anaknya ke Madrasah, Muslimah Uyghur Dihukum Rezim Komunis 21 Tahun Penjara   »