NRC: “Keluarga Penyintas Gempa Berjuang Keras di Tempat Penampungan, Bantuan Internasional Bergulir Lamban” 

7 March 2023, 18:55.

Bangunan-bangunan yang hancur akibat gempa bumi di Aleppo. Foto: Tareq Manadili/NRC

SURIAH (NRC) – Warga Suriah masih bergelut dengan trauma parah dan meningkatnya jumlah pengungsi setelah satu bulan gempa bumi mengguncang. Sementara itu, dana kemanusiaan yang dikeluarkan sangat lambat, Norwegian Refugee Council (NRC) memperingatkan, Senin (6/3/2023).

NRC dan lembaga lain telah melaporkan peningkatan jumlah Muhajirin yang konstan; di mana mereka terpaksa bertahan di tempat-tempat penampungan bersama atau bahkan di jalanan. 

Di saat yang sama, trauma yang timbul di setiap gempa bumi susulan yang masih membayangi, berdampak buruk pada kesehatan emosional anak-anak di seluruh wilayah yang terkena dampak di negara itu. 

“Beberapa orang harus bertahan hidup dengan sekantong roti dan makanan kaleng, hanya itu yang mereka terima dalam sebulan terakhir. Jumlah pengungsi semakin bertambah, di mana warga banyak berlindung di tempat penampungan kolektif,” lapor Carsten Hansen, Direktur Regional NRC Timur Tengah. 

“Dunia tidak bisa berdiam diri menyaksikan warga Suriah kelaparan, kedinginan, dan telantar dalam keadaan seperti ini setelah mengalami krisis selama 12 tahun.” 

Seorang ibu di Suriah utara mengatakan bahwa keluarga dan anak-anaknya sangat cemas akan kehilangan satu sama lain jika terjadi gempa baru sehingga mereka tidak mau meninggalkan tenda mereka.

“Anak-anak kecil sekarang berbicara tentang kematian,” kata Raja, yang setelah menghabiskan dua malam pertama di jalanan, kini tinggal bersama keluarganya di tenda untuk pertama kalinya dalam sepuluh tahun. 

“Mereka telah melihat dalam hidup mereka yang singkat apa yang tidak disaksikan kakek-nenek mereka sepanjang hidupnya. Mereka terus bertanya, ‘Apakah kita akan mati?’ Orang dewasa pun, apalagi anak-anak, masih belum mengerti apa yang terjadi.” 

Seorang ibu lain menggambarkan kondisi di tempat penampungan bersama di Aleppo. 

“Ada sembilan keluarga di kamar saya, jadi sekitar 45 orang tinggal di sini. Kami tidur bergiliran, yang kerja pagi tidur malam, dan kalau mereka berangkat kerja, yang lain tidur. Saya hanya tidur tiga jam sehari. Kami melakukan semuanya secara bergiliran di sini; tidur, makan, pergi ke kamar mandi.” 

NRC menyebutkan bahwa pertolongan kesehatan mental, bantuan tempat penampungan darurat, serta renovasi bangunan dan infrastruktur yang hancur, diperlukan untuk membantu warga Suriah pulih setelah bencana dahsyat ini. (NRC)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Lebih dari 850.000 Anak Turut Mengungsi Pasca Gempa Turkiye-Suriah 
VIDEO – Penjajah Zionis ‘Israel’ Bunuh Enam Warga Palestina di Jenin »