Linimasa: Penyerangan, Penutupan dan Pembatasan Masjidil Aqsha
15 March 2023, 09:05.

Gerombolan serdadu penjajah Zionis menyerang jamaah di dekat Bab Al-Asbat pada 18 Juli 2017. Foto: Shehab News Agency
Berikut ini ulasan tentang peristiwa besar yang menandai sejarah Masjidil Aqsha di Baitul Maqdis Timur terjajah selama beberapa tahun terakhir:
18 April 2022
Ketegangan kembali berkobar setelah gerombolan serdadu zionis memasuki kompleks Masjidil Aqsha saat jamaah berkumpul untuk melaksanakan salat Subuh. Lebih dari 300 warga Palestina ditangkap dan 170 orang terluka karena serdadu zionis melancarkan serangan di dalam dan sekitar kompleks Masjidil Aqsha di Baitul Maqdis Timur terjajah sejak 15 April.
15 April 2022
Gerombolan serdadu zionis ‘Israel’ menyerbu Masjid Al-Aqsha menggunakan peluru gas air mata dan bom suara, melukai sedikitnya 59 warga Palestina.
21 Agustus 2021
Penjajah zionis mengizinkan orang-orang Yahudi melakukan ritual di kompleks Masjidil Aqsha di Baitul Maqdis Timur terjajah, sebuah langkah yang berisiko mengubah status quo situs suci tersebut.
20 Mei 2021
Gencatan senjata diumumkan. Menurut Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR), hingga 27 Mei, sebanyak 256 warga Palestina, termasuk 66 anak-anak dan 40 perempuan dibunuh oleh penjajah zionis ‘Israel’. Sebanyak 13 orang tewas di wilayah Palestina yang kini diklaim sebagai ‘Israel’, termasuk dua anak, seorang wanita India dan dua pria Thailand yang bekerja di sana.
14 Mei 2021
Kerusuhan menjalar ke Tepi Barat yang lebih luas, puncaknya pada “hari kemarahan”, sebanyak 10 orang Palestina dibunuh oleh gerombolan serdadu zionis. Ini merupakan jumlah kematian warga Palestina tertinggi yang tercatat dalam satu hari di Tepi Barat, termasuk Baitul Maqdis Timur terjajah, sejak PBB mulai mencatat jumlah kematian pada tahun 2005.
10 Mei 2021
Penjajah zionis mengabaikan ultimatum untuk menarik gerombolan serdadunya dari kompleks Masjidil Aqsa dan lingkungan Syaikh Jarrah di timur kota tersebut. Serangan dini hari oleh serdadu zionis yang menembakkan gas air mata dan granat kejut ke dalam kompleks meningkatkan ketegangan. Gerakan perlawanan Islam, Hamas, menembakkan roket ke ‘Israel’ dari Gaza, dan penjajah zionis memulai serangan udara terhadap Gaza.
7 Mei 2021
Gerombolan serdadu zionis ‘Israel’ menyerang kompleks Masjid Al-Aqsha menggunakan gas air mata, peluru baja berlapis karet dan bom-bom kejut. Serangan itu bertepatan dengan Laylatul Qadar (8 Mei). Ratusan warga Palestina terluka, serangan ini memicu kecaman dari dunia internasional.
13 April 2021
Ketegangan meningkat di Baitul Maqdis Timur sejak Ramadhan dimulai pada 13 April. Insiden kekerasan terhadap warga Palestina oleh para pemukim ilegal Yahudi dan serdadu zionis terjadi setiap hari. Ini terjadi terutama di dalam dan sekitar Kota Tua, termasuk Masjidil Aqsha, dan di lingkungan Syaikh Jarrah, akibat ancaman penggusuran paksa keluarga-keluarga Palestina dari rumah mereka, yang diprakarsai oleh organisasi pemukim ilegal Yahudi.
16 September 2020
Kompleks Masjidil Aqsha ditutup lagi selama tiga minggu menyusul lonjakan kasus virus corona.
31 Mei 2020
Kompleks Masjidil Aqsha di Baitul Maqdis dibuka kembali untuk jamaah dan pengunjung setelah lebih dari dua bulan ditutup karena pandemi virus corona.
16 April 2020
Kompleks Masjidil Aqsha tetap tertutup bagi jamaah Muslim sepanjang bulan suci Ramadhan karena pandemi virus corona.
15 Maret 2020
Wakaf Islam mengumumkan Al-Aqsha akan menutup pintu-pintunya bagi jamaah sebagai tindakan pencegahan virus corona, seraya menambahkan bahwa salat di luar ruangan masih akan diizinkan di kompleks Masjidil Aqsha.
31 Januari 2020
Para jamaah terluka oleh gerombolan serdadu zionis yang menggunakan peluru baja berlapis karet ketika ribuan orang datang ke kompleks Masjidil Aqsha untuk salat Jumat pertama setelah Presiden Amerika Serikat (AS) saat itu Donald Trump mengumumkan kota, tempat al-Haram al-Syarif berada, akan tetap menjadi “ibu kota tak terbagi” ‘Israel’.
11 Agustus 2019
Gerombolan serdadu zionis menembaki jamaah dengan gas air mata dan peluru berlapis karet. Akibatnya, banyak orang terluka, termasuk anggota Palestina dari Knesset ‘Israel’, Ahmad Tibi, di tengah seruan oleh nasionalis Yahudi dan politisi agar orang-orang Yahudi mengunjungi kompleks suci itu.
3 Juni 2019
Rencana untuk membangun kereta gantung kontroversial ke Tembok Barat di Baitul Maqdis melewati tahapan utama dalam proses persetujuan. Kereta gantung itu akan berjalan dari Baitul Maqdis Barat ke atap Kedem Compound yang berencana dibangun?sebuah pusat pengunjung besar yang dikelola pemukim ilegal Yahudi di jantung lingkungan Palestina di Silwan.
3 Maret 2019
Penjajah zionis melarang sejumlah pejabat Islam yang ditunjuk oleh Yordania memasuki al-Haram al-Syarif di Baitul Maqdis karena peran mereka dalam membuka Bab al-Rahmah?salah satu gerbang Masjidil Aqsha yang telah ditutup berdasarkan perintah pengadilan ‘Israel’ sejak tahun 2003. Sebulan sebelumnya, ribuan orang berbondong-bondong ke bagian yang tertutup itu untuk salat Jumat.
3 Juli 2018
PM ‘Israel’ Benjamin Netanyahu mengumumkan dia akan mencabut larangan anggota parlemen ‘Israel’ Yahudi mengunjungi al-Haram al-Syarif, tiga tahun setelah penjajah melarang mereka memasuki situs tersebut. Ini mengubah perjanjian status quo yang telah berlaku antara ‘Israel’ dan Yordania sejak 2015.
13 Mei 2018
Penjajah zionis ‘Israel’ menyetujui pendanaan 47 juta shekel ($14.5 juta) selama dua tahun untuk terus menggali terowongan di bawah rumah-rumah di Silwan, menghubungkan berbagai situs arkeologi di dalam desa tersebut, memperluas hubungan bawah tanah antara Silwan dan Kota Tua, serta menggali di lereng Gunung Zion.
4 Agustus 2018
Penghitungan oleh Pusat Informasi Wadi Hilweh menunjukkan bahwa pada bulan Juli, serdadu zionis ‘Israel’ membunuh delapan warga Palestina di Baitul Maqdis dan sekitarnya, melukai 600 orang, menangkap 425 orang, dan menghancurkan 12 bangunan.
22 Juli 2018
Ratusan pemukim haram ‘Israel’ menyerbu kompleks Masjidil Aqsha. Sumber-sumber Palestina mengungkapkan setidaknya 1.023 pemukim Yahudi memasuki kompleks tersebut dengan perlindungan ketat serdadu penjajah.
27 Juli 2017
Penjajah zionis mencabut semua aturan yang diberlakukan di gerbang kompleks Al-Aqsha setelah serangan 14 Juli, termasuk memasang pagar logam dan perancah tempat kamera keamanan diletakkan. Wakaf Islam, sebuah lembaga yang memiliki wewenang atas kompleks Al-Aqsha, mulai memberikan persetujuannya bagi warga Palestina untuk melanjutkan salat di dalam masjid.
26 Juli 2017
Penjajah zionis mengganti detektor-detektor logam di kompleks Al-Aqsha dengan kamera-kamera keamanan yang lebih canggih. Utusan Palestina untuk PBB mendesak Dewan Keamanan untuk melindungi tempat suci itu dari agenda “sembrono dan destruktif” penjajah zionis. Warga Palestina melanjutkan demonstrasi harian mereka, memprotes kamera-kamera yang baru dipasang. Mereka mengatakan tidak akan menerima alat apa pun yang ditambahkan setelah 14 Juli, ketika terjadi serangan penembakan yang menewaskan tiga warga Palestina dan dua serdadu zionis.
23 Juli 2017
Warga Palestina memprotes saat penjajah zionis memasang kamera keamanan baru di pintu masuk kompleks Al-Aqsha sebagai ganti detektor logam. Warga Palestina menolak tindakan baru tersebut, menyatakan kamera-kamera itu mencerminkan upaya ‘Israel’ untuk memperluas kontrolnya atas Masjidil Aqsha.
22 Juli 2017
Ratusan warga Palestina dilaporkan terluka saat serdadu zionis menggunakan gas air mata, peluru baja berlapis karet, dan peluru tajam terhadap para pengunjuk rasa, yang menyebabkan kecaman oleh PBB. Banyak kematian dilaporkan di Baitul Maqdis Timur dan Tepi Barat terjajah.
21 Juli 2017
Penjajah zionis memperketat pembatasan Masjidil Aqsha, mengumumkan bahwa pria di bawah usia 50 tahun tidak akan diizinkan memasuki kompleks atau salat di sana. Setidaknya 3.000 serdadu zionis dikerahkan ke lokasi tersebut, saat warga Palestina bersiap menghadapi “hari kemarahan” untuk memprotes langkah-langkah keamanan baru penjajah. Menurut kelompok advokasi Palestina, setidaknya 10 aktivis ditahan.
17 Juli 2017
Warga Palestina menolak langkah-langkah keamanan ‘Israel’. Setelah serangan mematikan di kompleks Al-Aqsha, penjajah zionis memasang detektor logam dan kamera keamanan di lokasi tersebut sebelum membuka kembali masjid. Pejabat Al-Aqsha menolak tindakan baru tersebut, menolak untuk salat di sana.
15 Juli 2017
Setelah insiden penembakan fatal yang menewaskan tiga warga Palestina dan dua serdadu zionis, penjajah menutup kompleks Masjidil Aqsha. Salat Jumat dibatalkan untuk pertama kalinya sejak 1969.
14 Juli 2017
Tiga pria Palestina bersenjata melakukan aksi heroik di dekat kompleks Masjidil Aqsha, menyebabkan dua serdadu zionis tewas. Ketiga pria itu ditembak mati serdadu zionis.
10 Juni 2017
Sebanyak 250.000 warga Palestina mengunjungi Masjidil Aqsha selama Ramadhan. Warga Palestina dari Tepi Barat, Gaza, dan lingkungan Arab di ‘Israel’ berkumpul di kompleks Al-Aqsha untuk salat Jumat. Pria di atas 40 tahun, dan wanita serta anak-anak dari segala usia, diizinkan oleh serdadu zionis untuk memasuki situs tersebut. Penjajah zionis mengerahkan ribuan serdadunya.
18 Oktober 2016
Organisasi Pendidikan, Keilmuan dan Kebudayaan PBB (UNESCO) mengeluarkan resolusi anti-‘Israel’ di Masjidil Aqsha. Badan PBB itu mengutuk ‘Israel’ karena membatasi akses Muslim ke masjid tersebut dan meningkatnya agresi oleh serdadu zionis. ‘Israel’ menangguhkan kerja samanya dengan badan PBB itu sebagai tanggapan atas resolusi tersebut.
16 Agustus 2016
Raja Yordania Abdullah II mengecam pelanggaran ‘Israel’ di Masjidil Aqsha. Sebagai penjaga situs suci tersebut, Yordania bersumpah akan melawan pelanggaran berulang oleh ‘Israel’, menyatakan bahwa itu adalah “upaya terang-terangan” untuk mengubah status quo di Baitul Maqdis. Komentar itu dikeluarkan setelah insiden ratusan pemukim ilegal dan aktivis Yahudi mengunjungi Masjidil Aqsha untuk memperingati hancurnya dua kuil kuno, dan beberapa orang berupaya melakukan ritual di sana.
28 Juni 2016
Penjajah zionis menutup Masjidil Aqsha bagi non-Muslim dan pengunjung Yahudi selama Ramadhan menyusul protes terhadap orang-orang Yahudi yang mengunjungi masjid tersebut selama bulan suci Ramadhan.
26 Juni 2016
Gerombolan pemukim ilegal Yahudi memasuki kompleks Masjidil Aqsha. Serdadu zionis menyerang warga Palestina yang memprotes kunjungan tersebut, beberapa orang pun terluka. Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan, luka-luka itu berasal dari gas air mata, peluru berujung spons, dan pemukulan. Protes terjadi setelah orang-orang Yahudi diizinkan masuk ke situs tersebut selama 10 hari terakhir Ramadhan, padahal seharusnya hanya jamaah Muslim yang diizinkan masuk.
12 April 2016
International Crisis Group (ICG) mengatakan ‘Israel’ melanggar janji kepada Yordania terkait kompleks Masjidil Aqsha. Sebuah laporan ICG memperingatkan bahwa ketenangan di sekitar kompleks itu “menipu” karena Netanyahu gagal mempertahankan status quo di situs tersebut. Sementara itu, dia berjanji kepada Yordania bahwa dia akan membatasi akses orang-orang ‘Israel’ ke kompleks itu dan melarang para menteri dan anggota Knesset untuk berkunjung. Sebenarnya, Netanyahu sama sekali tidak membatasi akses orang-orang Yahudi.
6 Desember 2015
Gerombolan pemukim haram Yahudi menyerbu kompleks Masjidil Aqsha. Para saksi mata menyatakan lebih dari 30 pemukim ilegal memasuki situs tersebut dalam tiga kelompok. Kunjungan tersebut dilakukan setelah organisasi-organisai Yahudi meminta anggota mereka diizinkan memasuki kompleks tersebut.
29 Oktober 2015
Aktivis sayap kanan ‘Israel’ mendorong pengambilalihan kompleks Masjidil Aqsha. Ketika penjajah zionis mengambil tindakan keras untuk menekan perlawanan warga Palestina yang meningkat di Baitul Maqdis, organisasi-organisasi Yahudi sayap kanan menyerukan kontrol atas tempat suci umat Islam, yang mereka sebut Temple Mount itu. Salah satu kelompok, Returning to the Mount, memposting di halaman Facebooknya menyerukan penghancuran Masjidil Aqsha untuk diganti dengan kuil Yahudi.
8 Oktober 2015
Perdana Menteri (PM) ‘Israel’ Benjamin Netanyahu melarang politisi Yahudi memasuki Al-Aqsa dan memerintahkan serdadu zionis untuk membatasi para menteri zionis dan anggota Knesset memasuki kompleks masjid. Orang-orang Yahudi dan non-Muslim masih dapat mengunjungi situs tersebut, tetapi tidak diperbolehkan untuk melakukan ritual di sana.
28 September 2015
Gerombolan serdadu zionis menggunakan granat kejut dan peluru baja berlapis karet terhadap warga Palestina. Sekali lagi, penjajah zionis membatasi akses warga Palestina ke kompleks Masjidil Aqsha, melarang pria Muslim di bawah 50 tahun mengunjungi situs tersebut.
18 September 2015
Pengunjung Yahudi berlipat ganda selama lima tahun. Seorang aktivis Yahudi mengatakan, sebanyak 10.900 orang Yahudi mengunjungi al-Haram al-Syarif pada 2014. Arnon Segal mengatakan angka ini dua kali lipat jumlah pengunjung Yahudi pada tahun 2009.
15 September 2015
Kekhawatiran meningkat karena kemungkinan pembagian kompleks Masjidil Aqsha. Protes berlanjut untuk hari ketiga di Kota Tua Baitul Maqdis dan di dalam kompleks Masjidil Aqsha setelah warga Palestina ditolak masuk ke masjid demi memberi ruang bagi kelompok Yahudi untuk merayakan tahun baru mereka. Warga Palestina khawatir bahwa mengizinkan para aktivis Yahudi?yang mengklaim Masjidil Aqsha terletak di atas situs kuil Yahudi yang hancur?memasuki situs tersebut adalah langkah pertama menuju pemisahan situs tersebut berdasarkan garis agama.
8 September 2015
Menteri “pertahanan” zionis menandatangani peraturan yang melarang eksistensi Murabithah dan Murabithun?sekelompok warga Palestina yang secara sukarela tetap berada di Masjidil Aqsha untuk menjaganya. Kelompok tersebut biasanya berkumpul di kompleks Masjidil Aqsha untuk memprotes apa yang mereka lihat sebagai peningkatan kontrol ‘Israel’ atas tempat suci itu dan meneriakkan takbir kepada para pemukim ilegal Yahudi yang memasuki kompleks di bawah penjagaan bersenjata serdadu zionis. Penjajah zionis juga menindak keras mereka yang mendanai kegiatan Murabithun.
6 September 2015
Serdadu ‘Israel’ terus memberlakukan pembatasan akses warga Palestina ke kompleks Masjidil Aqsha selama tiga minggu berturut-turut. Serdadu zionis telah melarang wanita memasuki situs itu antara pukul 07.00 dan 11.00 selama hampir tiga minggu. Penjajah zionis berdalih, pembatasan terhadap wanita diberlakukan “untuk mencegah ketegangan di daerah tersebut karena mereka melanggar ketertiban dan menimbulkan ancaman bagi pengunjung”.
2 Agustus 2015
Serdadu zionis melarang masuk Masjidil Aqsha seluruh wanita dan pria Palestina di bawah usia 30 tahun, antara pukul 07.00 dan 11.00 pada hari Ahad, kata Kementerian Wakaf Palestina di Baitul Maqdis.
26 Juli 2015
Serdadu zionis melukai 19 penjaga Masjidil Aqsha pada hari Ahad. Direktur kompleks Masjidil Aqsha Omar Kiswani mengatakan, 19 penjaga Departemen Wakaf Islam menderita memar, patah tulang dan luka setelah diserang oleh gerombolan serdadu zionis dengan pentungan.
17 Mei 2015
Sekelompok Yahudi sayap kanan memasuki kompleks Masjidil Aqsha untuk memperingati pendudukan ‘Israel’ atas Baitul Maqdis Timur pada tahun 1967, yang disebut oleh pemukim ilegal Yahudi sebagai “Hari Jerusalem”. Tanggal 17 Mei adalah hari libur nasional sayap kanan ‘Israel’ yang ditandai dengan rasisme dan kekerasan terhadap warga Palestina.
4 Maret 2015
Dengan pengawalan ketat serdadu zionis bersenjata, sekelompok sayap kanan ‘Israel’ memasuki kompleks Masjidil Aqsha untuk merayakan Purim, hari raya Yahudi. Setidaknya satu orang Palestina ditahan karena memprotes upaya mereka untuk melakukan ritual di dekat Bab al-Silsilah.
14 November 2014
Ribuan orang menghadiri salat Jumat di kompleks Masjidil Aqsha untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan setelah penjajah zionis mencabut pembatasan usia untuk akses ke tempat suci tersebut. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry mengatakan “komitmen tegas” dibuat untuk mempertahankan status quo di kompleks tersebut, dan ‘Israel’ serta Yordania juga setuju untuk mengambil langkah-langkah demi “mengurangi ketegangan” di Baitul Maqdis.
5 November 2014
Serdadu zionis menembaki jamaah Palestina di dalam kompleks Masjidil Aqsha dengan gas air mata dan granat kejut saat orang-orang Yahudi sayap kanan memasuki situs tersebut. Sedikitnya sembilan orang terluka, dan beberapa lainnya dirawat karena menghirup gas air mata. Yordania, wali tempat-tempat suci, memanggil duta besarnya untuk ‘Israel’ sebagai protes.
2 November 2014
Moshe Feiglin kembali memasuki kompleks Masjidil Aqsha, meskipun ada seruan untuk “menahan diri” oleh gembong zionis Benjamin Netanyahu. Feiglin, anggota blok Likud Netanyahu, adalah pendukung utama akses Yahudi ke Masjidil Aqsha. Pada hari yang sama, Menteri Perumahan Uri Ariel menyerukan perubahan status quo di Masjidil Aqsha dengan mengizinkan orang Yahudi tidak hanya mengunjungi situs tersebut, tetapi juga melakukan ritual di sana.
30 Oktober 2014
Penjajah zionis menutup Masjidil Aqsha setelah penembakan Yehuda Glick, seorang rabi sayap kanan ‘Israel’ yang menganjurkan aksi masuk paksa ke dalam Masjidil Aqsha. Ini adalah pertama kalinya Masjidil Aqsha ditutup sejak 1967, ketika ‘Israel’ menduduki Baitul Maqdis Timur. Menteri “keamanan” publik ‘Israel’ mengatakan masjid akan tetap ditutup “sampai pemberitahuan lebih lanjut.” Glick, seorang fanatik kelahiran Amerika, adalah ketua Temple Mount Heritage Fund.
15 Oktober 2014
Serdadu zionis menembaki jamaah Masjidil Aqsha dengan granat kejut dan peluru baja berlapis karet.
18 Juli 2014
Sebanyak 110 orang terluka di Baitul Maqdis setelah serdadu zionis menyerbu kompleks Masjidil Aqsha.
16 Juli 2014
Baku hantam pecah di dalam kompleks Masjidil Aqsha antara jamaah Palestina dan gerombolan serdadu zionis yang mengawal Wakil Ketua Knesset sayap kanan, Moshe Feiglin, ke dalam kompleks Masjid al-Aqsha.
4 Juli 2014
Serdadu zionis dikerahkan dalam jumlah besar di sekitar Baitul Maqdis pada hari Jumat pagi karena pembatasan diberlakukan kepada jamaah Palestina yang memasuki kompleks Masjidil Aqsha.
13 Juni 2014
Sebanyak 28 warga Palestina terluka setelah gerombolan serdadu zionis membubarkan demonstrasi untuk mendukung para tawanan administratif Palestina yang telah melakukan mogok makan selama lebih dari 50 hari.
6 Mei 2014
Jamaah di bawah 50 tahun dilarang masuk ke Masjidil Aqsha untuk hari kedua. Serdadu zionis di Kota Tua Baitul Maqdis membatasi jamaah di bawah usia 50 tahun masuk ke dalam Masjidil Aqsha, kecuali para siswa yang belajar di kompleks tersebut. Pada saat yang sama, serdadu zionis mengizinkan gerombolan Yahudi mengunjungi kompleks masjid. Puluhan warga Palestina melaksanakan salat di dekat gerbang utama kompleks Masjidil Aqsha selama dua hari berturut-turut.
20 April 2014
Belasan jamaah Palestina terluka dan lainnya ditahan setelah gerombolan serdadu zionis menyerbu halaman Masjidil Aqsha, menembakkan granat kejut dan peluru baja berlapis karet.
13 April 2014
Gerombolan serdadu zionis menembaki jamaah Palestina di Masjidil Aqsha dengan granat kejut. Kerusuhan terjadi setelah penjajah zionis membuka gerbang al-Haram al-Syarif untuk pengunjung non-Muslim usai salat Subuh. (Al Jazeera)

Gerombolan serdadu penjajah Zionis menyerang jamaah di dekat Bab Al-Asbat pada 18 Juli 2017. Foto: Shehab News Agency

Foto: Shehab News Agency
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.