Muhajirin Rohingya: “Mengapa Kami Dikirim Kembali ke Myanmar Tanpa Diberi Kewarganegaraan?”
4 May 2023, 21:32.

Muhajirin Rohingya telah menghabiskan hampir enam tahun bertahan di kamp-kamp pengungsian yang penuh sesak di Bangladesh. (AFP)
BANGLADESH (France24) – Delegasi Muhajirin Rohingya akan “dikirim” mengunjungi Myanmar pada hari Jumat (5/5/2023) sebagai bagian dari upaya menghidupkan kembali rencana yang telah lama terhenti untuk mengembalikan etnis minoritas tanpa kewarganegaraan itu ke tanah air mereka.
Komisaris kepengungsian Bangladesh, Mizanur Rahman, akan memimpin delegasi yang terdiri dari 20 Muhajirin Rohingya, kata seorang pejabat senior pemerintah kepada AFP, yang berbicara tanpa menyebut nama karena sensitivitas masalah ini.
“Mereka akan pergi ke sana pada pagi hari dan akan kembali sore hari,” ucapnya, yang menambahkan bahwa tim akan mengunjungi pusat penerimaan, pusat transit, dan kamp permukiman yang dibangun untuk menampung para Muhajirin yang akan datang.
Delegasi tersebut akan mengunjungi sebuah lokasi yang dekat dengan perbatasan Bangladesh, di mana rezim militer Myanmar berencana untuk memukimkan kembali lebih dari 1.000 orang Rohingya dalam sebuah proyek percontohan.
“Kami akan diperlihatkan kamp-kamp yang dibangun oleh rezim Myanmar untuk warga Rohingya. Kami akan melihat fasilitas di sana,” kata Badiul, salah seorang pemimpin komunitas Muhajirin Rohingya yang menjadi anggota delegasi, kepada AFP, Rabu (3/5/2023).
Muhajirin Rohingya, yang telah menghabiskan hampir enam tahun bertahan di kamp-kamp pengungsian yang penuh sesak di Bangladesh, secara konsisten merasa skeptis terhadap upaya pemulangan tersebut.
Mereka mengatakan bahwa tidak satu pun pertanyaan mereka tentang keamanan maupun pengakuan atas hak kewarganegaraan mereka di Myanmar yang dijawab oleh utusan Myanmar.
“Mengapa kami akan dikirim ke Myanmar tanpa diberi kewarganegaraan?” ujar Muhajirin yang mengatakan mereka juga bagian dari delegasi Jumat besok, kepada AFP, dengan dirahasiakan identitasnya.
“Mengapa kami harus pergi ke Myanmar untuk melihat kamp-kamp? Myanmar adalah negara kami. Mereka harus menunjukkan desa kami, tanah kami.”
Sudah lama kedua negara menandatangani perjanjian untuk memulangkan para Muhajirin Rohingya, tetapi hanya sedikit kemajuan yang dicapai sampai saat ini. Sementara PBB telah berulang kali memperingatkan bahwa kondisi di Myanmar tidak tepat untuk pemulangan mereka. (France24)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.