WFP Beri Sinyal Kuat Bakal Kurangi Lagi Porsi Bantuan Bulanan untuk 880.000 Muhajirin Rohingya
11 May 2023, 10:08.

Foto: New Age Bangladesh
BANGLADESH (New Age Bangladesh) – Program Pangan Dunia PBB atau World Food Programme (WFP) untuk ke sekian kalinya, kemungkinan akan kembali mengurangi alokasi bantuan bulanan untuk 880.000 Muhajirin Rohingya di kamp pengungsian Bangladesh dari $10 menjadi $8. Ini memicu kekhawatiran.
Badan PBB tersebut belum secara resmi mengumumkan pemotongan jatah bantuan, tetapi mereka mengirimkan pesan tak langsung kepada Muhajirin Rohingya atas penurunan pendanaan internasional.
Menurut selebaran yang dikeluarkan untuk Muhajirin Rohingya, WFP memberi tahu bahwa mereka masih menghadapi kekurangan dana dan tidak dapat memberi mereka hak yang sama untuk bantuan makanan di masa mendatang, yang akan berlaku mulai 1 Juni.
Mohammed Mizanur Rahman dari Refugee Relief and Repatriation Commissioner (RRRC) Bangladesh mengatakan, kantor WFP di Bangladesh pada 3 Mei dalam sebuah surat telah memberi tahu pihaknya tentang pemotongan kembali dana bantuan bagi para Muhajirin.
Dia menyuarakan keprihatinan, karena pemotongan tersebut akan menyebabkan sejumlah masalah termasuk kekurangan makanan, kekurangan gizi, dan meningkatnya gangguan keamanan.
Mizanur menduga bahwa Muhajirin Rohingya sekarang akan mencari pekerjaan di luar kamp mereka, sedangkan yang lain mungkin terlibat dalam kegiatan kriminal. Dia mengatakan bahwa ketegangan antara Muhajirin dengan komunitas tuan rumah akan meningkat.
WFP memberikan bantuan kepada 880.000 Muhajirin Rohingya di Cox’s Bazar. Setengah dari mereka menerima makanan dalam bentuk barang, seperti beras, kacang-kacangan, dan minyak.
Lalu setengah lainnya mendapat kartu bantuan WFP yang dapat mereka gunakan untuk membeli berbagai makanan, termasuk sayuran segar, telur, dan ikan kering, di toko-toko yang dikontrak WFP di kamp-kamp tersebut.
Sebelumnya pada bulan Maret, WFP juga telah mengurangi alokasi bulanan untuk Muhajirin Rohingya dari $12 menjadi $10.
Utusan khusus PBB tentang situasi HAM di Myanmar, Tom Andrews membuat seruan mendesak pada 2 Maret kepada negara-negara anggota PBB untuk sekuat tenaga menangani ‘bencana pemotongan jatah yang memalukan’ itu. (New Age Bangladesh)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.