Warga Uyghur di Berbagai Belahan Dunia Desak Thailand Akhiri Penahanan terhadap Para Muhajirin
12 May 2023, 21:27.

Suasana deportasi para Muhajirin Uyghur dari Thailand ke Cina (Bitter Winter)
THAILAND (Bitter Winter) –Pada tanggal 5 dan 6 Mei yang lalu, Muhajirin Uyghur melakukan protes dan demonstrasi di depan kedutaan dan konsulat Thailand di Washington DC, Toronto, Montreal, Boston, New York, Los Angeles, dan Munich. Hal ini dipicu oleh kematian Muhajirin Uyghur kedua dalam masa penahanan otoritas Thailand.
“Muhammet Tursun, Aziz Abdullah, hanya dalam 2 bulan terakhir… membusuk di pusat penahanan Bangkok… dua orang ini telah meninggal dunia,” kata seorang pengunjuk rasa dalam sebuah video.
Para demonstran memprotes pemerintah Thailand atas nama para Muhajirin Uyghur yang ditahan di pusat penahanan imigrasi Thailand sejak 2014—sudah sembilan tahun.
Tahanan Uyghur kedua telah meninggal tahun ini saat berada dalam penjara, menyusul tiga kematian sebelumnya di fasilitas yang sama.
Sekira 50 orang Uyghur masih terjebak di sana. Jika dikembalikan ke Cina, mereka akan diserahkan ke tangan orang-orang yang telah melakukan genosida dan aniaya terhadap mereka.
Telah banyak kisah yang dilalui oleh kelompok Muhajirin yang awalnya terdiri dari 370 orang ini. Dengan sekitar 50 orang yang sekarang masih ditahan dalam kondisi yang memprihatinkan, prospek masa depan mereka kian mengerikan.
Pihak berwenang Thailand tidak akan melepaskan para Muhajirin ke negara-negara yang bersedia menampung mereka—dan terus menahan mereka atas permintaan Cina.
Kecaman internasional tak berdampak terhadap 109 orang yang sebelumnya telah dikirim ke Cina. Kepala mereka ditutup, lalu diapit di kedua sisi oleh petugas dan digiring ke pesawat. Keberadaan mereka saat ini masih tidak diketahui.
Tidak ada alasan rasional, logis, dan sah (setidaknya bagi komunitas internasional) untuk menahan apa yang disebut “imigran ilegal” (meski sebenarnya mereka adalah pencari suaka) selama sembilan tahun.
Para Muhajirin ini transit di Thailand tanpa ada niat untuk tinggal secara permanen, tetapi ditangkap tepat di pintu keluar perbatasan dengan Malaysia.
Tuntutan Cina untuk menangkap orang-orang ini didasarkan pada alasan yang sangat rancu dan tidak terdefinisi. Para Muhajirin hanya dituduh bahwa mereka telah “melanggar hukum Cina”.
Thailand adalah negara anggota Konvensi Anti Penyiksaan 1984, yang melarang pemerintah suatu negara untuk mengembalikan orang ke situasi di mana ada kemungkinan mereka akan disiksa.
Sementara di mata Cina, menjadi seorang Uyghur saja sudah cukup untuk menjadi alasan dikirimnya mereka ke penjara dan penyiksaan yang masih terjadi hingga saat ini. (Bitter Winter)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.