Jumlah Korban Akibat Topan Mocha Terus Bertambah, Sebagian Wilayah Terisolir 

23 May 2023, 18:47.

BANGLADESH (Scandasia.com) – Korban tewas akibat Topan Mocha yang melanda Myanmar dan Bangladesh selama akhir pekan semakin meningkat, yang sebagian besar merupakan warga Rohingya. 

Pada hari Jumat (19/5/2023), junta militer yang berkuasa di Myanmar mengonfirmasikan kematian 145 orang. Namun, beberapa laporan menyebutkan jumlah korban tewas jauh lebih tinggi. 

Akses ke beberapa wilayah terdampak di Myanmar masih terputus beberapa hari setelah Mocha melanda, akibat jembatan yang runtuh, pohon tumbang, dan jalan yang tergenang air. 

Pada hari Rabu (17/5/2023), bantuan darurat masih belum mencapai daerah yang paling parah terkena dampak, dan lembaga bantuan memperingatkan bahwa hal itu dapat mengakibatkan lebih banyak kematian. 

Pemerintah sipil bayangan Myanmar yang dikudeta oleh junta, menuduh rezim militer sengaja memblokir akses lembaga bantuan untuk masuk ke wilayah Rakhine. 

“Tidak ada lembaga kemanusiaan yang dapat memberikan bantuan akibat blokade dari militer,” ucap mereka pada hari Rabu (17/5/2023). 

Bahkan terdapat laporan, militer justru menyerang warga Muslim Rohingya di Rakhine saat badai mendekat, memaksa ribuan orang meninggalkan rumah mereka. 

“Beberapa anak dan keluarga yang paling rentan di dunia, sekali lagi, berada di ujung tajam krisis yang tidak mereka ciptakan. Daerah yang paling parah dilanda badai adalah rumah bagi masyarakat yang sudah hidup melalui konflik, kemiskinan, ketidakstabilan, dan guncangan iklim dan lingkungan,” kata Direktur Eksekutif UNICEF, Catherine Russell. (Scandasia.com)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« 135 Organisasi Serukan Perlindungan terhadap Muhajirin Suriah di Lebanon
155 Orang Kembali Dipindahkan, Kini Jumlah Muhajirin Rohingnya di Pulau Bhasan Char 32.435 Orang  »