Setelah Kebakaran Awal Maret, Kini Gubuk Para Muhajirin Rohingnya Hancur Akibat Topan Mocha 

28 May 2023, 16:37.

Setelah Topan Mocha melewati kamp pengungsian Rohingya, para Muhajirin Rohingya memindahkan pohon yang tumbang di atas tempat penampungan pengungsi. (IOM) 

BANGLADESH (IOM) – “Saya kehilangan tempat tinggal saya untuk kedua kalinya hanya dalam beberapa bulan,” kata Muhajirin Rohingya berusia 60-an tahun, Jarina Khatun, sambil memandang tempat tinggalnya yang hancur. 

“Sekarang, dengan musim hujan yang akan datang, saya khawatir akan lebih banyak hari-hari yang berat yang menunggu saya dan keluarga saya.” 

Pada tanggal 5 Maret, dia kehilangan tempat berlindung dalam kebakaran dahsyat yang menghancurkan sebagian besar kamp pengungsian di Cox’s Bazar. 

Pada tanggal 14 Mei, Topan Mocha mendarat di perbatasan Bangladesh-Myanmar. Jarina baru saja selesai membangun kembali tempat tinggal sementaranya yang masih terbuat dari bambu dan terpal, ketika topan melanda.

Meski sebagian besar distrik Cox’s Bazar terhindar dari terjangan langsung topan, angin kencang dan derasnya curah hujan masih menghancurkan atau merusak tempat berlindung, saluran air, sanitasi, gorong-gorong, jembatan, dan infrastruktur penting lainnya di tempat yang merupakan kamp pengungsian terbesar di dunia itu.

Jarina Khatun sedang membersihkan gubuknya yang sedang dibangun ulang setelah terkena dampak Topan Mocha. (IOM/Md Kowshikur Rahman)

“Ketika badai mengamuk, hati saya hancur ketika melihat barang-barang saya, termasuk makanan, pakaian, dan peralatan masak, hanyut oleh hujan lebat dan angin kencang,” ungkapnya. 

“Saat kebakaran terjadi pada bulan Maret, kami berada di rumah sakit bersama menantu saya yang sedang hamil. Ketika kami kembali ke rumah, kami sudah tidak menemukan apa pun, hanya tinggal tersisa abu.”  

“Kami segera mengambil bambu dan terpal, serta membuat tempat berlindung sementara. Sekarang, hanya dalam dua bulan, saya kembali kehilangan tempat berlindung itu, karena topan. Saya sangat khawatir tentang musim hujan yang akan datang. Saya sangat mengkhawatirkan kedua cucu saya yang masih kecil,” lanjut Jarina. 

Jarina adalah salah satu dari lebih dari 16.000 Muhajirin Rohingya yang terkena dampak kebakaran dahsyat pada bulan Maret dan kini kembali menghadapi ujian akibat Topan Mocha. 

“Ketika angin bertiup sangat kencang, perempuan dan anak-anak di komunitas saya mulai berteriak ketakutan,” kata Rustom Ali, seorang relawan Rohingya di IOM. 

Ketika dia melihat sekeliling, banyak tetangganya yang berjuang untuk menyelamatkan tempat berlindung mereka dan semua yang mereka miliki. 

Terdampak Topan Mocha, Muhaijrin Rohingya di Kamp 11 membangun kembali tempat penampungan mereka untuk kedua kalinya setelah kebakaran hebat dua bulan lalu. (IOM/Md Kowshikur Rahman) 

Dengan berkurangnya secara drastis dana kemanusiaan untuk menangani krisis Rohingya, masyarakat internasional harus meningkatkan dukungannya untuk memastikan bahwa para Muhajirin di kamp pengungsian Cox’s Bazar mendapat bantuan yang memadai saat musim hujan tiba kelak. (IOM) 

Disadur dari tulisan Tarek Mahmud di Cox’s Bazar

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Dampak Perang di Suriah; Makin Banyak Bayi Ditelantarkan di Bawah Pohon Zaitun, Luar Masjid dan Rumah Sakit
Penjajah Zionis Akan Rekrut 10.000 Pekerja India, Pekerja Palestina Terancam Kehilangan Pekerjaan »