Polisi Xinjiang Tahan Pria yang Membacakan Ayat Al-Quran di Acara Pernikahan Warga Uyghur 

26 August 2023, 15:51.

Kusman Rehim (56 tahun), ditahan pada 14 Juli 2023, setelah membacakan ayat Al-Quran di acara pernikahan warga Turkistan Timur. Foto: Gu Ting

TURKISTAN TIMUR (RFA) – Aparat rezim komunis di wilayah Turkistan Timur (Xinjiang) telah menahan seorang pria etnis Kazakh karena melakukan pembacaan ayat Al-Quran di upacara pernikahan Muslim, lapor Radio Free Asia (25/8/2023). 

Kusman Rehim, 56 tahun, ditahan pada tanggal 14 Juli setelah menampilkan seni qiraah Al-Quran (membaca ayat Al-Quran dengan irama merdu), kata ketua kelompok hak asasi manusia yang berbasis di Kazakhstan, Atajurt, pada hari Kamis (23/8/2023). 

“Kusman Rehim ditangkap pada tanggal 14 Juli,” terang Kepala Atajurt, Bekzat Maksutkhan. Alasan utamanya adalah polisi menemukan mushaf Al-Quran di rumahnya.” 

“Selain itu, dia juga pernah melakukan pengajian di rumah-rumah penduduk saat Iduladha [antara 27 Juni–1 Juli] dan ikut serta dalam upacara pernikahan Muslim,” lanjut Bekzat. 

Pembacaan Al-Quran telah dilarang sejak tahun 2017, ketika rezim komunis Cina memulai penahanan massal terhadap warga Uyghur dan kelompok etnis Turki lainnya ke kamp “pendidikan ulang” di seluruh Xinjiang. 

Rezim komunis mengklaim bahwa tradisi Islam–seperti berjanggut dan berhijab, serta kegiatan kelompok belajar Al Quran–adalah bukti “ekstremisme agama”. 

Adik laki-laki Kusman, Bilal, yang tinggal di Kazakhstan, mengatakan, “Salah satu alasannya adalah dia membacakan Al-Quran di sebuah upacara pernikahan Muslim. Alasan kedua adalah polisi menemukan Al-Quran di rumahnya.”

Ia mengatakan, pihak keluarga belum menerima pemberitahuan resmi apa pun mengenai penahanan saudara laki-lakinya, atau informasi apa pun mengenai tuduhan yang dikenakan kepadanya. 

“Mereka membawanya pergi begitu saja,” jelasnya. (RFA)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Diterima secara Baik di Kanada, Muhajirin Rohingya Tak Bisa Lupakan Keluarga di Kampung Halaman
Aktivis: “Proses Normalisasi dengan Rezim Assad Tidak Akan Mengatasi Krisis Pengungsi Suriah”  »