Kunjungan dan Dukungan Delegasi OKI terhadap Langkah Rezim Komunis Cina Tuai Kecaman Luas 

29 August 2023, 18:49.

OKI saat berkunjung ke Cina, 17 Agustus 2023. Foto: RFA tangkapan layar dari Twitter

TURKISTAN TIMUR (Benar News) – Kunjungan dan dukungan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) terhadap kebijakan rezim komunis Cina kepada etnis Uyghur di Turkistan Timur menuai kecaman. 

Awal bulan ini, rezim Cina mengundang delegasi OKI yang beranggotakan 57 negara untuk mengunjungi Xinjiang.  

Delegasi tersebut juga bertemu dengan warga Uyghur dan pemuka agama, serta salat bersama umat Islam setempat di sebuah masjid.

Dya-Eddine Bamakhrama, ketua delegasi Organisasi Kerja Sama Islam. [Tangkapan layar dari file video AFP]

Dya-Eddine Bamakhrama, ketua delegasi OKI, memuji “kemakmuran dan pembangunan” di Xinjiang pada 20 Agustus, menurut sebuah laporan media yang dikelola pemerintah Tiongkok. 

Padahal PBB telah mendokumentasikan pelanggaran hak asasi manusia yang serius terhadap warga Uyghur, termasuk penahanan sewenang-wenang di kamp dan penjara “pendidikan ulang”. 

Juga sistem pengawasan yang masif, penghancuran situs keagamaan, serta upaya untuk menghapus bahasa dan budaya warga Uyghur. Mereka juga menjadi sasaran penyiksaan, sterilisasi, dan kerja paksa, sebut PBB. 

Sementara itu, OKI belum mengambil langkah apa pun untuk menyelidiki pelanggaran tersebut, meskipun dalam piagamnya dinyatakan bahwa mereka berupaya “menjaga hak, martabat dan identitas agama serta budaya komunitas Muslim, dan minoritas di negara-negara non-anggota.”

Erkin Ekrem, profesor kebijakan luar negeri Tiongkok di Universitas Hacettepe di Turkiye. [Arsip RFA]

Erkin Ekrem, profesor kebijakan luar negeri Cina di Universitas Hacettepe di Ankara, mengatakan bahwa OKI memiliki kewajiban moral untuk mengungkapkan keprihatinan atas penderitaan umat Islam di seluruh dunia dan menawarkan dukungan kepada warga Uyghur. 

“Beberapa negara anggota OKI mendukung Tiongkok untuk kepentingan geopolitik dan ekonomi mereka. Dukungan OKI terhadap Tiongkok dalam kasus ini melanggar piagam OKI sendiri dan prinsip inti Islam,” ujarnya. 

World Uyghur Congress dan Campaign for Uyghur–dua kelompok hak asasi Uyghur–mengecam kunjungan tersebut dan meminta OKI untuk menjunjung tinggi nilai dan prinsip moral, serta secara kolektif mengutuk persekusi yang sedang berlangsung terhadap bangsa Uyghur. (Benar News)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Aktivis: “Proses Normalisasi dengan Rezim Assad Tidak Akan Mengatasi Krisis Pengungsi Suriah” 
Serdadu Rezim Assad dan Milisi Sekutunya Serang Daerah Kansafra, Dua Warga Suriah Tewas  »