Perusahaan Rusia Ambil Untung dari Proses Rekonstruksi Sistem Kesehatan di Suriah (#1) 

17 September 2023, 10:16.

Ilustrasi: The New Arab

SURIAH (The New Arab) – Melihat kondisi Suriah saat ini, sulit dipercaya bahwa pada tahun 2009, industri farmasi yang berkembang pesat di sana telah memasok lebih dari 90 persen kebutuhan negara dan mengekspor produk-produknya secara regional maupun global. 

Demikian pula dengan klinik-klinik di negara tersebut, terutama klinik operasi plastik, yang telah menjadi tujuan bagi pasien mancanegara yang mencari layanan berkualitas dengan harga murah, termasuk banyak pasien dari Rusia. Universitas-universitas kedokteran Suriah bahkan menawarkan program kerja sama dengan Prancis dan Rusia. 

Apa yang terjadi selanjutnya sangat jauh berkebalikan. Rezim Suriah dengan bantuan Rusia menghancurkan infrastruktur dan tenaga medis di negara tersebut melalui pemenjaraan, penyiksaan, penghilangan paksa, serta serangan darat dan udara. 

Puluhan ribu dokter, perawat, dan petugas kesehatan lainnya berduyun-duyun meninggalkan negara tersebut. Begitu pula para pengusaha di sektor farmasi, yang meninggalkan pabrik-pabrik mereka yang telah dijarah atau dihancurkan.  

Diligencia Group, sebuah badan intelijen korporat, mencatat bahwa tingkat produksi keseluruhan di industri farmasi Suriah turun sebesar 75%. 

Ini adalah tragedi besar, sekaligus peluang bisnis bagi Rusia. Daftar peristiwa yang terus bertambah menunjukkan bahwa setelah membantu menghancurkan sistem layanan kesehatan Suriah, Rusia dan perusahaan-perusahaannya mendapat keuntungan dari rekonstruksi sistem kesehatan di sana. 

Model bisnis ini sebelumnya terlihat di Chechnya, di mana taktik Rusia menghancurkan infrastruktur sipil diikuti dengan proyek rekonstruksi senilai delapan miliar rubel yang penuh dengan tindak korupsi. 

Di Suriah, proses serupa sedang terjadi dalam skala yang lebih besar. Seorang pejabat Rusia memperkirakan pada tahun 2018 bahwa $200 hingga $500 miliar (sekira 3-7,6 biliun rupiah) akan dibutuhkan untuk rekonstruksi ekonomi Suriah, dan prioritas pertama, sebagaimana yang dikatakan diktator Bashar al-Assad, akan diberikan kepada Rusia. Bersambung (1/3)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Jumlah Kasus Demam Berdarah di Kamp Pengungsian Rohingya Meningkat Drastis 
Kebutuhan Darurat di Yaman Baru Terpenuhi 31 Persen, 98 Lembaga Desak Komunitas Global Bahu-membahu  »