Perusahaan Rusia Ambil Untung dari Proses Rekonstruksi Sistem Kesehatan di Suriah (#2) 

19 September 2023, 09:12.

Beginilah kondisi rumah sakit dan sepeda motor yang hancur setelah serangan udara Rusia menghantam Rumah Sakit Bersalin dan Anak Ihlas di Desa Shnan, Idlib, Suriah pada 6 November 2019. Foto: Getty

SURIAH (The New Arab) – Ketika Rusia memasuki perang Suriah dengan berpihak kepada diktator Bashar Al-Assad pada bulan September 2015, sanksi internasional telah melumpuhkan kemampuan rezim Suriah untuk mempertahankan sistem layanan kesehatan yang tersisa. 

Namun, pemasok utama barang-barang medis ke Suriah mengabaikan sanksi tersebut: Iran memegang pangsa pasar terbesar dengan 35 persen dari keseluruhan, diikuti oleh Rusia dan Belarus dengan 25 persen, menurut Diligencia Group. 

Pada bulan April 2016, rezim Assad telah menandatangani kesepakatan pinjaman hampir $1 miliar (15 triliun) dari Rusia.  

November berikutnya, Assad kembali memberikan prioritas kepada Rusia untuk kontrak semacam itu. Rusia juga menawarkan jaminan atas upaya Assad untuk menghidupkan kembali sektor medis. 

Sektor farmasi Rusia meningkatkan ekspor ke Suriah. Hal ini menjadi fokus utama dalam Forum Bisnis Rusia-Suriah, yang diadakan di Moskow pada bulan Februari 2018.  

Wakil Menteri Pembangunan Ekonomi Rusia, Alexei Gruzdev, mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan Rusia yang menyediakan barang-barang medis untuk dikirim ke Suriah akan terus “dibantu”. 

Pemberian pinjaman lebih lanjut terjadi pada tahun 2020, dengan syarat bahwa dana tersebut harus digunakan untuk melunasi pembayaran kepada beberapa perusahaan medis Rusia secara spesifik. 

Tujuan utamanya, tulis seorang pengamat yang mendalami hal ini, adalah guna “memastikan bahwa Rusia siap untuk mendapatkan keuntungan ekonomi dari masuknya investasi asing di Suriah, yang diharapkan akan terjadi secara alami ketika dimulai resolusi damai atas konflik tersebut.” 

Pelatihan radioterapi, bedah kanker, dan perawatan intensif ditawarkan kepada Suriah, bersama dengan kemitraan penelitian, seminar, maupun konferensi medis dari Rusia. 

Bantuan jangka panjang juga disediakan oleh perusahaan BIOCAD Rusia. Mereka telah sepakat pada bulan Oktober 2016 untuk memasok hingga 4.000 dosis obat kanker ke Suriah setiap tahun hingga tahun 2021, dalam kesepakatan senilai 250 juta rubel (sekira 61 miliar rupiah dengan nilai tukar saat itu). (bersambung/The New Arab)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Pasukan Keamanan Lebanon Tangkap 43 Muhajirin Suriah di Kamp Pengungsian Bekaa 
Berpindah-pindah, Warga Uyghur Ungkap Ketatnya Pengawasan Rezim Komunis hingga ke Luar Negeri  »