Ramai-ramai Boikot Konferensi Israel di Al-Quds
19 October 2010, 13:40.
JAKARTA, Selasa (Sahabatalaqsha.com): Kanada kemarin mengikuti jejak Turki dan beberapa negara anggota Liga Arab memboikot konferensi pariwisata Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) yang diselenggarakan pemerintahan Zionis Israel di Al-Quds.
Sejumlah media seperti The Washington Times, Al-Aqsa Voice dan Ma’an News Agency mengabarkan dalam beberapa hari terakhir ini berbagai tindakan pemboikotan terhadap konferensi itu sebagai bentuk protes atas sikap dan tindakan Zionisme pemerintahan Benjamin Netanyahu.
Pagi hari tadi, Al-Aqsa Voice melaporkan Kanada memboikot konferensi yang rencananya diadakan 20-21 Oktober ini di kota Al-Quds (Yerusalem) Barat. Kanada mengumumkan ketidaksertaan negaranya karena “Kanada tidak mengakui Al Quds sebagai ibukota Israel.”
Kanada menilai, Tepi Barat, termasuk kota Al Quds Timur, Jalur Gaza dan Dataran Tinggi Golan adalah wilayah-wilayah yang sedang dijajah. Kanada berpegang teguh pada prinsip pentingnya menciptakan perdamaian yang adil dan abadi di kawasan Timur Tengah serta mendirikan negara Palestina yang layak sebagai sebuah negara, merdeka dan demokratis.
Pada saat bersamaan, The Washington Times memberitakan bahwa Liga Arab mendesak para anggotanya untuk juga memboikot konferensi tersebut sebagai bentuk protes atas kebijakan-kebijakan Tel Aviv.
Desakan itu dinyatakan dalam surat yang ditujukan ke berbagai pemimpin dunia Ahad kemarin, hanya beberapa hari sesudah Zionis Israel mengumumkan pembangunan 238 unit perumahan baru bagi para pemukim ilegal Yahudi di Al-Quds (East Jerusalem) – yang justru merupakan kawasan yang paling disengketakan.
Zionis Israel juga sudah menulikan telinga dari seruan-seruan internasional agar memperpanjang periode moratorium pembangunan pemukiman ilegal – yang secara resmi berakhir 26 September lalu namun juga sudah sering dilanggar oleh Israel itu – sebagai syarat berlangsungnya kembali “negosiasi damai” dengan pihak Otoritas Palestina pimpinan Mahmud Abbas.
Turki, Afrika Selatan, Spanyol, Irlandia, Swedia dan Inggris sudah menyatakan tidak akan mengirimkan delegasi mereka ke konferensi tersebut – dengan berbagai alasan. Inggris menyatakan adanya “benturan jadwal” sementara Turki menyebutkan ada “alasan politis” di balik penarikan dirinya dari konferensi itu. (RAL/IA/Sahabat Al-Aqsha)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.