‘Israel’ Berencana Memutus Bank-bank Palestina dari Sistem Perbankan Global Pekan Depan

29 March 2024, 20:51.

Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas di Ankara, Turkiye, pada 5 Maret 2024. Foto: AFP

(Middle East Eye) – Bank-bank Palestina dapat diputus dari sistem perbankan ‘Israel’ mulai pekan depan menyusul keputusan menteri keuangan penjajah Zionis untuk menghentikan transaksi antara kedua lembaga keuangan tersebut, menurut laporan surat kabar ‘Israel’ Haaretz pada hari Kamis (28/3/2024).

Gembong Zionis Benjamin Netanyahu memiliki waktu dua hari untuk mengadakan rapat kabinet guna membahas pembatalan rencana Menteri Keuangan Bezalel Smotrich untuk mengisolasi bank-bank Palestina dari sistem perbankan ‘Israel’ dan internasional.

Perekonomian Palestina didasarkan pada mata uang ‘Israel’, shekel, sehingga bergantung pada hubungan dengan ‘Israel’ dan transaksi keuangannya dengan seluruh dunia harus melalui Bank Israel dan bank-bank ‘Israel’.

Awal bulan ini, menteri sayap kanan Smotrich mengancam akan melumpuhkan perekonomian Otoritas Palestina sebagai tanggapan atas sanksi Amerika Serikat terhadap empat pemukim ekstremis Tepi Barat yang dituduh melakukan kekerasan terhadap warga Palestina.

Bank-bank ‘Israel’ telah mengindahkan sanksi tersebut, meskipun ada seruan dari Smotrich untuk tidak mematuhinya.

Dua bank ‘Israel’, Israel Discount Bank dan Bank Hapoalim, saat ini memelihara hubungan bank-bank Palestina dengan sistem perbankan di ‘Israel’ dan secara global.

Untuk melindungi mereka dari tuntutan hukum yang melibatkan Otoritas Palestina karena “mentransfer dana ke kelompok teror”, penjajah ‘Israel’ telah mengeluarkan pengabaian perlindungan bagi kedua bank tersebut setiap tahun, yang ditandatangani oleh menteri keuangan.

Smotrich kini menolak memperbarui perjanjian yang telah berlaku selama bertahun-tahun itu.

Tanpa perlindungan ini, kekebalan Otoritas Palestina akan dicabut dan bank-bank ‘Israel’ itu akan terkena tuntutan hukum dan diperkirakan akan memutuskan hubungan dengan bank-bank Palestina.

Konsekuensi dari mengisolasi Otoritas Palestina dari dunia keuangan dan perekonomian ‘Israel’ akan melumpuhkan perekonomian Palestina secara signifikan.

Perusahaan ‘Israel’ mana pun yang memiliki hubungan bisnis dengan Otoritas Palestina tidak lagi dapat menyetor cek Palestina atau menerima pembayaran dari bank-bank Palestina, menurut Haaretz.

Bahkan para pekerja Palestina, yang hanya boleh menerima gaji mereka dalam bentuk deposit bank sesuai dengan perjanjian tahun 2022 antara otoritas Palestina dan ‘Israel’, tidak akan dapat terus menerima gaji di ‘Israel’, kecuali jika gaji tersebut dibayar tunai.

Bidang lain yang akan terkena dampak langkah Smotrich termasuk operasi ekspor dan impor Palestina yang melalui pelabuhan ‘Israel’, dan dana pajak Palestina yang dikumpulkan oleh ‘Israel’. (Middle East Eye)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Benarkah AS Ingin ‘Israel’ Selidiki Tuduhan Penyiksaan terhadap Marwan Barghouti?
Pakar PBB Akui Terima Ancaman Setelah Rilis Laporan Genosida ‘Israel’ di Gaza »