Tak Pandang Bulu, Penjajah Zionis Bunuh Relawan Kemanusiaan Internasional
3 April 2024, 09:54.

Kendaraan relawan yang terbunuh–yang bekerja di organisasi bantuan internasional World Central Kitchen (WCK) yang berbasis di AS–terlihat rusak parah setelah serangan ‘Israel’ terhadap kendaraan milik WCK di Deir Balah, Gaza. Foto: Ashraf Amra/Anadolu Agency
PALESTINA (Aljazeera) – Al Jazeera mengonfirmasikan fakta bahwa penjajah ‘Israel’ telah membunuh para petugas bantuan; termasuk di dalamnya ialah warga negara Polandia, Australia, dan Inggris.
Seorang warga Palestina juga syahid dalam serangan yang menghantam mobil yang dikendarai para petugas tersebut.
Para relawan yang bekerja untuk World Central Kitchen itu kemudian dibawa ke Rumah Sakit al-Aqsa di Gaza.
Diyakini mereka adalah relawan kemanusiaan asing pertama yang terbunuh di Gaza sejak agresi genosida ‘Israel’ dimulai.
“Kejadian ini sangat mengerikan. Semua orang di rumah sakit terkejut dan terheran-heran, mereka tidak percaya serdadu ‘Israel’ menargetkan warga internasional,” lapor Hind Khoudary, reporter Al Jazeera pada Senin (1/4/2023).
“Sebelumnya, hari ini… Saya sempat berbicara dengan para pekerja bantuan ini. Saya mengajukan pertanyaan kepada mereka… lalu saya melihat mereka hari ini dibunuh. Kami melihat identitas mereka, kami melihat paspor mereka,” lanjutnya.
“Rombongan tersebut sedang dalam perjalanan pulang setelah mengirimkan bantuan dari konvoi dari Siprus yang tiba hari ini,” jelas Khoudary.
“Beginilah cara mereka diserang, saat perjalanan kembali ke wisma mereka di Rafah, di selatan Jalur Gaza.”
Zionis Berambisi Bubarkan UNRWA
Ketua UNRWA Philippe Lazzarini mengatakan bahwa negara palsu ‘Israel’ terus berupaya membubarkan badan PBB yang bertanggung jawab terhadap pengungsi Palestina itu.
“(Badan) ini adalah penyedia utama pendidikan dasar dan pra-sekolah menengah. Lebih dari 300.000 anak perempuan dan laki-laki bersekolah di sekolah-sekolah kami sebelum agresi. Membubarkan UNRWA–ketika tidak adanya administrasi yang berfungsi–sama saja berarti menghalangi anak-anak untuk mendapatkan pendidikan,” tegasnya dalam sebuah postingan di X.
Lanjut Lazzarini, sejak agresi genosida ‘Israel’ dimulai, menurut UNICEF dan badan-badan lainnya tercatat 13.750 anak dilaporkan syahid terbunuh. Sebanyak 17.000 anak diketahui tidak didampingi atau dipisahkan dari orang tuanya.
Setiap hari, 10 anak kehilangan kakinya. Puluhan anak meninggal karena kekurangan gizi dan dehidrasi. Lebih dari 50 sekolah hancur total, di antaranya beberapa sekolah milik UNRWA.
Setiap anak di Gaza membutuhkan kesehatan mental dan dukungan psikologis. Namun, mereka telah dihalangi dari akses pendidikan selama hampir 6 bulan sampai saat ini.
Meski begitu, penjajah ‘Israel’ terus melakukan seruan dan tekanan untuk membubarkan UNRWA.
“Ini tidak boleh diteruskan. Anak-anak di Gaza dan wilayah sekitarnya berhak mendapatkan yang lebih baik.” (Aljazeera)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.