Blockout 2024 Menggema: Gerakan Boikot Digital terhadap Pesohor Pendukung Penjajah Zionis
14 May 2024, 21:47.
(Al Jazeera) – Meningkatnya protes terhadap agresi brutal zionis ‘Israel’ di Gaza telah melahirkan gerakan di dunia maya yang meletus dalam beberapa hari terakhir; menargetkan sejumlah selebriti yang dianggap tidak peka atau bahkan mendukung atas genosida di wilayah kantong yang dikepung itu.
Kampanye yang diluncurkan setelah acara Met Gala pada tanggal 6 Mei ini diberi nama: Blockout 2024. Masyarakat dunia maya kecewa ketika para selebriti justru tampil berpakaian mewah pada acara tersebut serta mengabaikan pembantaian dan genosida di Gaza.
Blockout 2024 adalah sebuah gerakan online di mana pengguna media sosial melakukan boikot digital terhadap aktor Hollywood hingga influencer (pemengaruh) media sosial karena sikap diam mereka terhadap agresi keji penjajah ‘Israel’ di Gaza, terlebih kepada mereka yang mendukung negara palsu tersebut.
Berbagai pengguna TikTok, Instagram, dan X, mulai mengedarkan daftar selebriti maupun bisnisnya untuk diblokir. Tujuan dari langkah ini adalah untuk mengurangi pendapatan iklan di media sosial para selebriti tersebut.
Mereka menunjukkan bahwa beberapa selebriti tersebut tidak pernah membuat pernyataan atau berbicara tentang agresi yang terus berlanjut di Gaza; di mana pengeboman tanpa henti yang dilakukan penjajah laknatullah telah menewaskan lebih dari 35.500 orang, sebagian besarnya perempuan dan anak-anak.
Momen ‘Biarkan Mereka Makan Kue’
Pada tanggal 7 Mei, sebuah video yang diambil dari di luar Met Gala muncul dari seorang influencer TikTok, Haley Kalil. Ia menyanyikan kalimat “biarkan mereka makan kue” beriringan dengan musik latar belakang videonya. Kalil memiliki 9,9 juta pengikut di akun TikToknya, @haleyybaylee.
Kata-kata populer tersebut, yang sering dikaitkan dengan ucapan Marie Antoinette, ratu Prancis pada masa Revolusi Prancis, diartikan sebagai pernyataan kelompok elite yang tidak peduli atas kesengsaraan rakyat jelata.
Masyarakat ketika itu yang bahkan tidak bisa mendapat roti untuk dimakan, justru diminta mencari kue – yang lebih mahal dibanding roti – sebagai alternatif.
Video Kalil tersebut menuai kecaman dan amarah di dunia maya, karena dianggap tak memikirkan krisis kelaparan di Gaza yang diakibatkan blokade dan serangan penjajah ‘Israel’.
Dua hari sebelum Met Gala, Cindy McCain, kepala Program Pangan Dunia (WFP) PBB mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa Gaza bagian utara sedang mengalami musibah “kelaparan besar-besaran”.
Sebagian orang kini mulai menyebut Blockout sebagai “digitine” atau digital guillotine, mengaitkannya pada referensi Revolusi Prancis akibat video Kalil.
Bagaimana Blockout Memberikan Dampak?
Selain Kalil, selebritas lain yang masuk daftar blokir di antaranya aktris dan mantan serdadu ‘Israel’ Gal Gadot, sosialita Amerika Kim Kardashian, aktris Amerika Zendaya dan Noah Schnapp; penyanyi Amerika Taylor Swift dan penyanyi Inggris Harry Styles.
Meskipun sebelumnya sudah ada gerakan online untuk berhenti mengikuti beberapa selebritas yang kini diblokir itu, para ahli mengatakan bahwa pemblokiran lebih efektif dibanding sekadar berhenti mengikuti.
Eddy Borges-Rey, profesor di Universitas Northwestern di Qatar, mengatakan bahwa efek berhenti mengikuti sebenarnya sangat minim.
“Selebriti media sosial sangat bergantung pada jangkauan dan interaksi yang tinggi untuk menarik dan mempertahankan kesepakatan iklan,” jelasnya.
Ketika seseorang berhenti mengikuti seorang selebriti, itu hanya akan membuat mereka tidak melihat postingan selebriti tersebut di linimasanya.
Sementara itu, konten-konten selebriti tersebut masih dapat muncul secara tidak langsung melalui halaman “Jelajahi” di Instagram atau halaman “Untuk Anda” di TikTok maupun X.
Di sisi lain, jika seseorang memblokir selebriti tersebut, mereka akan sepenuhnya memutus semua interaksi dengan konten-kontennya, lanjut Borges-Rey.
Langkah ini dapat mengurangi jumlah penonton di akun selebriti tersebut sehingga menyebabkan algoritma media sosial menurunkan prioritas akun mereka.
Semakin banyak orang yang memblokir selebriti itu, postingan mereka menjadi semakin berkurang jangkauannya, bahkan oleh pengguna yang belum memblokir selebriti tersebut.
“Penurunan visibilitas dapat menyebabkan pengiklan menganggap selebriti tersebut kurang bernilai sehingga berpotensi mengurangi jumlah yang bersedia mereka bayarkan untuk iklan di profil selebriti tersebut. Dengan demikian, secara langsung memengaruhi pendapatan iklan mereka,” tambahnya.
Apakah Blockout Telah Membuat Perbedaan Sejauh Ini?
Meskipun gerakan ini baru dimulai beberapa hari yang lalu, sejumlah selebriti mulai kehilangan pengikutnya.
Pada hari Sabtu, NPR melaporkan bahwa Taylor Swift kehilangan sekira 300.000 pengikut di TikTok dan sekira 50.000 pengikut di Instagram selama seminggu terakhir.
“Mereka (para selebriti itu) hidup dari perhatian kita,” seorang pengguna X memposting, “ketika mereka tidak mendapatkan (perhatian kita), mereka tidak akan lagi memiliki pengaruh.” (Al Jazeera)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.