Pimpinan UNRWA: “Tiga Pekan Terakhir, Satu Juta Warga Gaza di Rafah Terpaksa Mengungsi”
30 May 2024, 18:40.
GAZA (Aljazeera) – Tiga belas dari 21 syuhada yang dibunuh oleh ‘Israel’—dalam serangan udara terhadap lokasi yang mereka klaim sepihak sebagai “daerah aman”—di al-Mawasi, Gaza Selatan, adalah perempuan dan anak-anak, lapor Hind Khoudary dari Al Jazeera pada hari Selasa (28/5/2024).
Ini merupakan serangan kedua terhadap warga sipil yang berlindung di tenda-tenda pengungsian di Gaza selatan, setelah serangan brutal pada hari Ahad (26/5/2024) malam yang membakar kawasan pengungsian Tal Al Sultan.
Dunia terhenyak pada hari Senin (27/5/2024) ketika menyaksikan para pengungsi terpaksa menggali sisa-sisa kamp yang terbakar dengan tangan kosong—untuk mencari jenazah maupun orang-orang yang terluka, atau dalam beberapa kasus, beberapa sisa makanan yang bisa mereka selamatkan untuk terus bertahan hidup.
Sementara itu, Philippe Lazzarini selaku pimpinan UNRWA memberikan informasi terkini tentang situasi di Gaza selatan melalui akun X-nya, di mana ia mengatakan bahwa satu juta orang di Rafah kini terpaksa mengungsi selama tiga pekan terakhir.
“Pengeboman besar-besaran berlanjut semalaman di wilayah tersebut, termasuk di Tal Al Sultan di mana kantor utama PBB di Gaza berada. Sebagian besar staf kami tidak dapat bekerja. Mereka berkemas dan mengungsi. Mereka ketakutan.”
Apalagi, kata dia, organisasi PBB tersebut kehabisan obat-obatan dasar dan persediaan medis dasar yang vital di tengah hancurnya sistem kesehatan di Gaza akibat agresi genosida penjajah ‘Israel’ laknatullah. (Aljazeera)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.