Perbatasan Rafah Ditutup, Ahlu Syam Gaza yang Kritis dan Luka Parah Tak Bisa Berobat
3 June 2024, 19:41.

Seorang anak dengan kondisi malnutrisi menunggu perawatan di Rumah Sakit Al-Aqsa, Deir el-Balah, Jalur Gaza tengah. Foto: Bashar Taleb/AFP
GAZA (Aljazeera) –Ahlu Syam Gaza yang membutuhkan perawatan medis di luar negeri khawatir akan penutupan perbatasan Rafah yang sedang berlangsung, lapor Al Jazeera pada Ahad (2/6/2024).
Pemblokiran akses perbatasan Rafah telah melumpuhkan rumah sakit yang tersisa di Gaza. Persediaan medis yang penting tidak dapat dijangkau mereka yang membutuhkan.
Sementara itu, para pasien berada dalam kondisi kritis dan tidak dapat meninggalkan Gaza guna mendapatkan perawatan di luar negeri.
Rumah Sakit Al-Aqsa terus-menerus kewalahan sejak agresi penjajah di Gaza dimulai. Beberapa pasien memerlukan bantuan yang tidak dapat disediakan oleh rumah sakit yang masih tersisa.
Mohamed Abu-Shgheba dan ayahnya terluka ketika bom ‘Israel’ menghantam rumah mereka. Para dokter di Al-Aqsa telah berikhtiar meredakan sakit yang mereka alami, namun mereka tetap memerlukan perawatan di luar Gaza jika ingin bisa berjalan lagi.
“Saya sudah menunggu lama untuk bisa pergi ke luar negeri dan berobat. Saya masih berharap bisa sembuh agar bisa berjalan, bermain dengan teman-teman, dan pergi ke sekolah,” ucap Abu-Shgheba kepada Al Jazeera.
Blokade ‘Israel’ juga membuat rumah sakit di Gaza tidak mendapatkan pasokan medis yang mereka perlukan. Sebagian pasien khawatir akan kondisi rawan mereka jika tidak segera mendapatkan pengobatan yang tepat.
Ahda Abu-Holi, salah seorang warga Gaza yang terluka mengatakan, “Saya khawatir kaki saya diamputasi… Kadang-kadang mereka mengobati luka saya bahkan tanpa anestesi karena tidak adanya persediaan.” (Aljazeera)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.