Anak-anak yang Selamat dari Pembantaian Nuseirat: Serdadu ‘Israel’ Sengaja Jadikan Mereka Target
12 June 2024, 21:39.

Tim pertahanan sipil berupaya memadamkan api setelah serangan ‘Israel’ di kamp Nuseirat di Deir al Balah, Gaza, pada 8 Juni 2024 [Ashraf Amra/Anadolu Agency]
(Middle East Monitor) – Mohammad Matar mengatakan kepada kantor berita Anadolu tentang kengerian pembantaian yang dilakukan serdadu ‘Israel’ terhadap warga Palestina di kamp pengungsi Nuseirat di Jalur Gaza tengah, Sabtu (8/6/2024). Dengan izin Allah, anak berusia 15 tahun itu selamat dari serangan brutal tersebut.
Matar dirawat karena lukanya di Rumah Sakit Medis Nasser di Khan Yunis. Seorang serdadu penjajah menembaknya dua kali dari jarak dekat, mengenai bahu dan perutnya. Peluru keluar dari tubuhnya melalui punggungnya.
Serangan serdadu penjajah pada hari Sabtu itu menewaskan 274 warga Palestina dan melukai setidaknya 700 lainnya dalam pembantaian yang dilakukan setelah pengeboman artileri dan udara besar-besaran terhadap kamp pengungsi tersebut.
Matar sedang berjalan di jalan ketika ledakan dimulai. Ia tidak menyangka kawasan tempat tinggalnya akan berubah menjadi medan pertempuran.
Dalam hitungan detik, anak laki-laki itu mengatakan kepada Anadolu, sejumlah helikopter ‘Israel’ terbang di atasnya dan menembak secara acak ke jalan tempat dia berjalan. Dia segera menuju ke rumahnya dan berkumpul bersama anggota keluarganya di ruang bawah tanah untuk berlindung.
Beberapa menit kemudian, keluarga tersebut mendengar suara tank-tank ‘Israel’ di daerah tersebut, jadi mereka berlari ke lantai pertama, karena mereka pikir akan lebih aman.
Segera setelah itu, serdadu ‘Israel’ menyerbu rumah keluarganya. “Ada sekitar 10 orang di dalam rumah, dan tiba-tiba serdadu Zionis mengambil saudara laki-laki, ayah, dan kakek saya, menutup mata mereka dan menutup kepala mereka dengan kantong hitam.”
Saat itulah seorang serdadu mendekatinya tanpa peringatan dan menembaknya dua kali. Dia tidak bisa berdiri, jadi serdadu itu menariknya dengan paksa, lalu melemparkannya ke lantai. “Tubuh saya lumpuh saat itu,” katanya kepada Anadolu. “Mereka juga menembak adik laki-laki saya dan membunuhnya, dan bibi saya juga tertembak.”
Matar menegaskan, mereka yang terluka dibiarkan bersimbah darah selama lebih dari setengah jam sebelum dipindahkan ke rumah sakit. Dia juga mengatakan bahwa Rangers AS termasuk di antara pasukan ‘Israel’. “Lencana itu ada di pundak mereka.”
Mohammad Al-Samouni yang berusia sembilan tahun juga selamat dari pembantaian Nuseirat. Dia terluka di tangan kanannya selama operasi militer ‘Israel’. “Kami sedang duduk di tenda tempat kami mengungsi di kamp, dan tiba-tiba kami melihat tank dan serdadu ‘Israel’ di depan kami,” jelasnya.
Seorang serdadu melemparkan “bola peledak” ke arahnya, yang menyebabkan luka parah di tangannya. Ayah dan saudara laki-lakinya tewas seketika, namun anak tersebut tidak memberikan perincian lebih lanjut. (Middle East Monitor)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.