Diselamatkan dari Balik Reruntuhan, Lansia Lebanon Kenang Serangan Brutal Penjajah
29 October 2024, 19:50.
Hecham Al-Baba, 60 tahun. (Mohammed Zaatari/AP Photo)
LEBANON (Al Jazeera) – Hecham Al-Baba sedang berkunjung ke rumah saudara perempuannya di kota pelabuhan Sidon, Lebanon selatan, pada akhir September 2024 ketika serangan negara palsu “Israel” bermula.
Seluruh bangunan tempat tinggal enam lantai – dengan 17 apartemen yang penuh dengan keluarga – runtuh seketika, terguling menuruni lereng bukit, menewaskan lebih dari 70 orang.
Di dasar reruntuhan bangunan, al-Baba terjebak di dalam kegelapan pekat selama empat jam, terjepit dengan kaki tertekuk di bawah reruntuhan.
Dia tahu keluarga saudara perempuannya telah meninggal karena dering telepon mereka yang terus-menerus berbunyi dan tak ada yang menjawab.
“Tidak seorang pun mengatakan sepatah kata pun. Saya tidak mendengar gerakan apa pun,” kata al-Baba kepada kantor berita AP, saat dia mengingat bagaimana akhirnya dia mendengar gerakan dan suara seorang penyelamat memanggil.
Melihat pengalaman yang telah dilaluinya itu, Al-Baba khawatir tidak akan ada keadilan bagi Lebanon dan Gaza.
“Tidak seorang pun yang akan memberi saya keadilan. Tidak seorang pun,” ucapnya. (Al Jazeera)
Orang-orang mencari korban selamat setelah serangan negara palsu “Israel”, 29 September 2024 (Mohammed Zaatari/AP Photo)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.