Dokter di Gaza: Anjing Memakan Mayat yang Tergeletak di Jalanan Setelah Sistem Kesehatan Kolaps
1 November 2024, 20:13.
Warga Palestina mengungsi ke Kota Gaza dengan barang-barang yang dapat mereka bawa, pada 23 Oktober 2024 di Kota Gaza, Gaza. Foto: Mahmoud Isleem – Anadolu Agency
(Middle East Monitor) – Anjing memakan mayat-mayat warga Palestina yang meninggal di jalanan Gaza, kata direktur Kompleks Medis Al-Syifa di Kota Gaza kepada Anadolu. Dr Muhammad Abu Salmiya menyampaikan hal itu saat menjelaskan kondisi kemanusiaan dan kesehatan yang tragis di Gaza utara setelah kolapsnya layanan kesehatan dan darurat, termasuk pertahanan sipil dan ambulans.
“Orang-orang sekarat di jalanan, anjing melahap mayat, dan tidak ada seorang pun di dunia yang peduli tentang itu,” kata Abu Salmiya. “Jalur Gaza utara menjadi sasaran pemusnahan dan genosida, dan itu terjadi di hadapan manusia di seluruh dunia. Setidaknya seribu warga Palestina telah dibunuh dan ratusan lainnya terluka, sangat sedikit dari mereka yang telah dirawat.”
Dokter tersebut mengatakan, warga membawa para syuhada dan yang terluka di punggung mereka atau di atas gerobak yang ditarik oleh hewan. “Banyak dari mereka yang terluka dan sakit telah meninggal di Gaza utara karena kurangnya perawatan kesehatan. Ini tragis dalam segala hal dan di luar pemahaman atau akal sehat.” Bau kematian dan kehancuran ada di setiap tempat dan setiap gang, tambahnya.
Dr Abu Salmiya mengatakan pada hari Jumat (1/11/2024) bahwa serdadu “Israel” menyerbu Rumah Sakit Kamal Adwan selama dua hari. Serdadu Zionis menghancurkan fasilitas rumah sakit dan menahan sedikitnya 46 personel medis yang bekerja di sana, serta pasien dan orang terluka yang ada di sana pada saat itu. “Sekarang hanya ada dua dokter di dalam rumah sakit, termasuk direkturnya, Hussam Abu Safia, untuk melayani lebih dari 150 orang yang terluka dan sakit, tanpa obat-obatan, perlengkapan medis, atau alat-alat operasi.”
Ia menjelaskan, rumah sakit yang sebelumnya menyediakan layanan untuk seluruh provinsi tersebut sekarang tidak memiliki dokter bedah, karena serdadu Zionis menangkap satu-satunya dokter bedah yang ada di sana, termasuk dokter bedah ortopedi.
Abu Salmiya mengutip pernyataan Abu Safia bahwa rumah sakit tersebut tidak dapat memberikan perawatan kepada siapa pun yang terluka atau sakit karena kurangnya suplai dan obat-obatan, serta kurangnya tenaga medis. Ia menyerukan kepada dunia untuk menyelamatkan warga Palestina di Gaza utara yang sedang sekarat di hadapan dunia.
“Organisasi-organisasi internasional harus memenuhi tugas kemanusiaan mereka dengan mengirimkan delegasi medis dan membawa obat-obatan, suplai medis, makanan, dan air ke wilayah utara,” kata Abu Salmiya.
Serdadu Zionis memulai pengeboman yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap wilayah yang luas di Jalur Gaza utara pada tanggal 5 Oktober, sebelum menyerbunya keesokan harinya dengan dalih “mencegah Hamas mendapatkan kembali kekuatannya.” Warga Palestina mengatakan bahwa “Israel” ingin mengusir mereka dan menduduki wilayah tersebut.
Serangan tersebut bersamaan dengan pengepungan yang ketat, yang menyebabkan rumah-rumah sakit di wilayah utara tidak beroperasi dan menyebabkan penghentian layanan pertahanan sipil dan ambulans yang berafiliasi dengan Bulan Sabit Merah Palestina.
Pengepungan total diberlakukan pada tanggal 18 Oktober, semua komunikasi dan jaringan internet diputus sehingga membatasi kemampuan pihak berwenang untuk memperoleh dan berbagi informasi. (Middle East Monitor)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.