Kesaksian Perwakilan Badan Kemanusiaan: “Warga Gaza Benar-Benar Terjebak”
4 November 2024, 21:39.
GAZA (Al Jazeera) – “Benar-benar mengerikan,” ucap perwakilan badan kemanusiaan PBB setelah dalam 24 jam terakhir serangan penjajah “Israel”, baik melalui udara, pesawat nirawak, maupun laut terus-menerus menghujani Gaza, lapor Al Jazeera pada Sabtu (2/11/2024).
Louise Wateridge, pejabat senior tanggap darurat dari badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA), berbicara kepada Al Jazeera dari kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah.
Berikut ini adalah cuplikan wawancara tersebut:
“Bagaimana mungkin para pekerja kemanusiaan dapat memindahkan bantuan dari perbatasan kepada orang-orang yang membutuhkan ketika terjadi serangan? Baik ketika terjadi serangan udara, ketika terjadi serangan pesawat nirawak, maupun ketika terjadi tembakan dari angkatan laut. Itulah yang terjadi selama 24 jam terakhir, dan hal itu membuat respons kemanusiaan di sini benar-benar mustahil,” tutur Wateridge.
“Benar-benar mengerikan. Hari ini adalah salah satu hari terburuk yang pernah saya alami di Jalur Gaza. Saya sudah berada di sini sejak April. Saya sudah berada di sini selama serangan Rafah. Kami telah mendengar cerita-cerita mengerikan di utara. Kami tidak dapat mencapai utara. Daerah itu dikepung,” jelasnya.
“Namun, saat ini, dengan adanya pengeboman di sekitar kita, pengeboman yang terus-menerus, itu sangat menakutkan. Anda dapat mendengar anak-anak menangis. Orang-orang menjerit. Orang-orang berlarian menyelamatkan diri. Dan itu telah berlangsung tanpa henti selama 24 jam. Tidak ada tempat untuk pergi. Warga benar-benar terjebak.”
“Saya pikir pemirsa lupa bahwa orang-orang ini tidak dapat meninggalkan Jalur Gaza. Sama sekali tidak ada tempat bagi mereka untuk pergi. Mereka menyelamatkan diri dari satu tempat ke tempat lain, dan dibom ke mana pun mereka pergi. Itu sungguh menakutkan.”
Aktivis Yahudi Pro-Palestina Ditangkap
Beberapa akademisi dan penulis telah menyatakan rasa kecewa setelah kepolisian Inggris menangkap pensiunan profesor dan pembuat film, Haim Bresheeth, setelah ia berpidato dalam sebuah protes pro-Palestina di London.
Bersheeth adalah anak dari penyintas “Holocaust” yang tumbuh besar di negara palsu “Israel”, sekaligus pendiri kelompok aktivis Jewish Network for Palestine.
Jewish Network for Palestine merupakan kelompok pendukung Palestina yang berasal dari komunitas Yahudi di Inggris.
Kelompok tersebut mengatakan, Bersheeth ditangkap pada tanggal 1 November atas tuduhan palsu terorisme, tetapi dibebaskan malam itu juga. Kasusnya telah dirujuk ke Crown Prosecution Service, jelas mereka.
Jurnalis Antony Loewenstein, dalam sebuah unggahan di X, menggambarkan bahwa penangkapan Bersheeth sebagai tindakan yang tidak masuk akal dan berbahaya, serta menggarisbawahi bahwa ia ditahan setelah memberikan “pidato yang dipertimbangkan dengan matang tentang Palestina”.
Penulis Jonathan Cook, dalam postingan lain di X, mengatakan bahwa dalam rekaman video pidato Bersheeth, “Kita semua dapat mendengar sendiri bahwa tidak ada perkataannya yang melanggar Undang-Undang Terorisme yang kejam.” (Al Jazeera)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.