Media Internasional Ungkap Klaim Palsu Penjajah soal RS di Gaza Dijadikan Pangkalan Komando
4 November 2024, 21:43.
Seorang ibu duduk di dalam ruang inap Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di Deir el-Balah, Gaza, 25 Agustus 2024. (Abdel Kareem Hana/AP Photo)
GAZA (Al Jazeera) – Penjajah “Israel” laknatullah telah mengepung bahkan menghancurkan beberapa rumah sakit di Jalur Gaza selama setahun terakhir.
Penjajah mengklaim sepihak bahwa serangan-serangan itu diperlukan karena Hamas “menggunakan rumah sakit sebagai pangkalan komando dan kontrol”.
Setelah lebih dari setahun agresi genosida ini berlangsung, bukti apa yang telah ditunjukkan negara palsu “Israel” untuk mendukung klaim palsunya tersebut?
Kantor berita Associated Press (AP) melaporkan bahwa mereka telah memeriksa serangan “Israel” di tiga rumah sakit di Gaza utara – rumah sakit al-Awda, Indonesia, dan Kamal Adwan – pada akhir tahun 2023.
AP menemukan bahwa penjajah “Israel” hanya menunjukkan sedikit atau bahkan tidak ada bukti sama sekali tentang kehadiran Hamas yang signifikan di rumah-rumah sakit tersebut.
Di Rumah Sakit Indonesia, militer penjajah zionis mengklaim pusat komando dan kontrol Hamas berada di bawahnya. Akan tetapi, setelah serangan itu, tidak ditemukan fasilitas maupun terowongan bawah tanah.
Sementara itu, serangan biadab “Israel” telah membunuh 12 orang di fasilitas kesehatan itu, ditambah puluhan pasien yang dirawat syahid akibat pengepungan brutal setelahnya, sebut AP.
Di Kamal Adwan, penjajah “Israel” laknatullah bahkan tidak memberikan bukti sama sekali untuk mendukung klaimnya bahwa Hamas menggunakan fasilitas itu, lapor AP.
“Dikatakan bahwa serdadu ‘Israel’ menemukan senjata, tetapi hanya terlihat satu pistol berdasarkan rekamannya.”
Sementara itu, sedikitnya 10 pasien syahid akibat pengepungan “Israel” di Kamal Adwan.
Para saksi mengatakan kepada AP bahwa serdadu zionis mengerahkan anjing kepada para staf dan pasien, serta buldoser guna menghancurkan tenda-tenda yang menampung Ahlu Syam Gaza yang mengungsi.
Di RS al-Awda, AP mengatakan militer negara palsu itu bahkan sudah tidak mengklaim lagi keberadaan Hamas ketika dengan sengaja mengepung serta menyerbu fasilitas tersebut akhir tahun lalu.
Sedikitnya tiga dokter dan seorang pasien syahid ketika sebuah granat meledak di sebuah ruang operasi pada bulan November 2023.
Sementara itu, dua perempuan hamil yang berjalan ke fasilitas tersebut untuk melahirkan ditembak dan mati kehabisan darah pada bulan Desember, AP melaporkan. (Al Jazeera)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.