Serdadu Cadangan Zionis yang ‘Kelelahan’ Menolak Bertugas dengan Alasan Takut akan Penempatan yang ‘Tak Berakhir’
12 November 2024, 17:01.
Foto: Michael Giladi/Flash90
(The Cradle) – Militer “Israel” baru-baru ini mengidentifikasi penurunan yang nyata dalam jumlah orang yang melapor untuk bertugas sebagai serdadu cadangan, termasuk di kalangan para serdadu dari unit tempur yang bertempur di Gaza dan Lebanon, Yedioth Ahronoth memberitakan hal itu pada 11 November.
Pada bulan-bulan pertama genosida di Gaza yang dimulai pada 7 Oktober tahun lalu, tingkat kehadiran mereka lebih dari 100 persen. Pangkat di semua unit cadangan penuh, dan personel cadangan tambahan mengajukan diri untuk bergabung dengan militer untuk bertempur. Namun, dalam beberapa minggu terakhir, jumlah yang melapor untuk bertugas telah turun menjadi antara 75 hingga 85 persen.
Militer Zionis mengaitkan hal ini dengan meluasnya penggunaan serdadu cadangan, yang diperkirakan akan terus berlanjut hingga tahun 2025. Seorang pejabat keamanan senior mengonfirmasikan para serdadu cadangan harus bertugas setidaknya 100 hari tahun depan.
“Sumber daya serdadu cadangan tidaklah terbatas. Itulah sebabnya ada penolakan diam-diam untuk melapor guna bertugas, tanpa protes atau di depan umum. Mereka tidak dapat dipaksa untuk datang,” sumber-sumber militer mengatakan kepada Yedioth Ahronoth.
Berbicara kepada Knesset, serdadu cadangan Yonatan Kidor mengungkapkan rasa frustrasinya: “Batalion saya dipanggil untuk perintah bertugas di akhir September, yang seharusnya dibatasi waktunya, dan dua hari setelah kami direkrut, perintah itu berlaku hingga pemberitahuan lebih lanjut.”
“Kami seharusnya dibebaskan dua minggu lalu, dan sekarang, kami berada di pasukan cadangan tanpa akhir … Kami dan keluarga kami kelelahan.”
Ia menambahkan, “Ada brigade yang bertugas 300 hingga 350 hari berturut-turut. Tidak ada akhir di cakrawala, tidak ada masa depan, dan tidak ada kepercayaan … Akhiri perang ini dengan cara apa pun.”
Selain itu, pejabat keamanan memperingatkan bahwa dana belum tersedia untuk membayar paket keuangan besar yang harus diterima para serdadu cadangan tahun lalu. Jumlahnya mencapai puluhan ribu shekel per orang.
Tindakan meremehkan para serdadu cadangan dibuktikan oleh militer “Israel” yang terus menggunakan “Perintah Terbuka 8,” yang memungkinkan militer untuk memanggil serdadu cadangan mana pun tanpa pemberitahuan. Perintah tersebut dimaksudkan untuk digunakan secara terbatas hanya dalam situasi darurat ketika perang meletus, tetapi sekarang telah digunakan selama 14 bulan.
Militer Zionis juga mengadvokasi pengesahan undang-undang serdadu cadangan baru yang akan melipatgandakan jumlah hari tugas yang akan dijalani setiap serdadu per tahun dibandingkan dengan tahun-tahun sebelum perang, bersama dengan perpanjangan wajib militer dari 32 bulan menjadi tiga tahun penuh.
Kedua amendemen undang-undang ini belum disahkan karena pertimbangan politik. Banyak yang bertugas di militer dan kekuatan politik yang mewakili mereka marah dengan penolakan terus-menerus dari sekitar 60.000 orang ultra-Ortodoks untuk bertugas di militer. (The Cradle)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.