Darah Bercampur Tepung Saat Serdadu Zionis Membantai Warga Palestina yang Mengharap Bantuan Pangan

16 November 2024, 20:04.

Warga Palestina berkumpul di sekitar korban serangan “Israel” di dekat titik distribusi bantuan dekat Rafah, Gaza selatan pada 12 November 2024 (Ahmed Aziz/MEE)

(Middle East Eye) – Pasukan “Israel” membunuh sejumlah warga Palestina yang sedang mencari suplai makanan di area yang disebut “zona kemanusiaan” Jalur Gaza awal pekan ini, kata penyelamat dan kerabat korban kepada Middle East Eye (MEE).

Serangan udara mematikan itu menghantam kendaraan tuk-tuk di dekat titik distribusi bantuan di daerah Miraj di utara Rafah.

Gambar-gambar yang mengerikan dari tempat kejadian menunjukkan darah para korban bercampur dengan tepung di tanah.

Ziad Farhat, direktur tim penyelamat di Rafah, mengatakan kepada MEE bahwa area tempat orang-orang terkena serangan berada di area yang ditetapkan sendiri oleh penjajah Zionis sebagai “zona kemanusiaan”. Jadi, seharusnya aman bagi para pengungsi.

“Dari yang kami lihat sebagai tim penyelamat, tidak ada yang namanya zona kemanusiaan,” kata Farhat.

Mohammad Abu Armana, seorang jurnalis yang menjadi relawan di pertahanan sipil Gaza, mengatakan jalan tempat serangan terjadi biasa digunakan oleh warga sipil yang bepergian antara Khan Yunis dan Rafah.

Meskipun pertahanan sipil berulang kali memperingatkan orang-orang agar tidak pergi ke Rafah karena terlalu berbahaya, beberapa orang masih pergi untuk memeriksa rumah mereka, kata Abu Armana.

Pasukan Zionis membunuh sedikitnya 400 pencari bantuan di Gaza awal tahun ini dalam berbagai serangan udara dan juga mengebom pusat-pusat distribusi bantuan.

Mereka juga berulang kali memaksa orang-orang untuk mengungsi ke zona-zona tertentu dengan janji keselamatan. Namun, setelah itu serdadu Zionis mengebom dan membunuh mereka di tenda-tenda darurat mereka.

‘Area kemanusiaan apa?’

Dalam insiden terpisah pada hari Rabu (13/11/2024), pasukan Zionis membunuh sedikitnya tujuh warga Palestina yang berada di dalam “zona kemanusiaan” di Khan Yunis.

“Area kemanusiaan apa? Zionis mempermainkan kami. Saya bersumpah kami berada di wilayah kemanusiaan,” kata Mahmoud Abu Taha, menangis di atas jenazah saudaranya, Mazen, yang dibunuh dalam serangan itu.

Abu Taha dan kerabatnya dengan berlinang air mata menelepon orang-orang yang mereka cintai, memberi tahu mereka tentang berita itu.

Warga Palestina syahid akibat serangan udara Zionis di dekat titik distribusi bantuan dekat Rafah, Gaza selatan pada 12 November 2024 (Istimewa)

“Mereka berada di wilayah kemanusiaan di rumah paman saya,” kata Abu Taha kepada MEE. “Dia pergi mengambil sekantong tepung untuk kami dan minum kopi [dengan paman saya].”

Abu Taha mengatakan dia sedang menelepon Mazen ketika serangan itu terjadi.

“Saya menyiapkan makanan sambil menunggunya ketika tiba-tiba teleponnya mati,” katanya.  “Tiba-tiba, saya diberi tahu ‘saudara-saudaramu telah syahid.’”

Di dekat Abu Taha, ayahnya Maher menangis saat berbicara tentang putranya.

“Mazen telah gugur, Mazen telah gugur, wahai semua! Mazen telah gugur,” ulangnya.

Maher kehilangan putranya, saudara-saudaranya, serta keponakan-keponakannya dalam serangan itu.

“Mazen menolong semua orang. Dia membantu orang-orang, dan membantu saya, membuatkan saya teh pada pagi hari, Mazen telah gugur sekarang,” tambahnya.

Kekurangan kain kafan

Selama lebih dari 13 bulan, penjajah Zionis telah mempertahankan blokade ketat di Jalur Gaza sehingga persyaratan minimum pasokan makanan, air, listrik, dan obat-obatan harian tidak terpenuhi.

Dalam beberapa minggu terakhir juga telah terjadi kekurangan kain kafan yang digunakan untuk membungkus dan menguburkan orang yang meninggal, menurut Abu Armana.

Ambulans juga kekurangan suplai medis secara umum, tambahnya.

“Setiap kali terjadi serangan, kami terpaksa membawa para syuhada dengan tandu dan membersihkan mobil dari darah setelah insiden itu,” katanya kepada MEE.

Abu Armana mengatakan tim pertahanan sipil telah meminta kain kafan kepada Komite Internasional Palang Merah dan organisasi Doctors Without Borders, tetapi tidak berhasil. (Middle East Eye)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Dokter Inggris: Drone “Israel” Mengejar dan Menembaki Anak-Anak di Gaza dengan Sengaja Setiap Hari
Euro-Med Melaporkan ‘Pembantaian Tepung’ Baru yang Menargetkan Puluhan Warga di Gaza Utara »