Penjajah Zionis Membantai 70+ Orang dalam Satu Serangan terhadap Bangunan Tempat Tinggal di Gaza Utara

18 November 2024, 14:04.

Foto: Getty Images

(The Cradle) – Serangan udara “Israel” pada dini hari terhadap bangunan tempat tinggal berlantai lima di Beit Lahia, Gaza utara yang terkepung telah membantai sedikitnya 72 warga Palestina, banyak di antara mereka adalah wanita dan anak-anak, kantor media pemerintah melaporkan pada 17 November.

Serangan itu menyebabkan kerusakan parah pada bangunan tersebut, yang kemudian runtuh. Bangunan itu milik keluarga Ghabayen dan menampung beberapa keluarga pengungsi di Beit Lahia, yang sedang mengalami pembersihan etnis oleh pasukan “Israel”.

“Serdadu penjajah mengetahui puluhan warga sipil pengungsi berada di dalam bangunan-bangunan ini dan sebagian besar dari mereka adalah anak-anak dan wanita yang telah mengungsi dari lingkungan mereka,” demikian pernyataan dari Kantor Media Pemerintah Gaza (GMO).

GMO menyerukan kepada masyarakat internasional untuk mengutuk “pembantaian mengerikan terhadap warga sipil yang mengungsi” sembari menunjuk peran “para pendukung internasional ‘Israel’, termasuk AS, Inggris, Jerman, dan Prancis.”

Hamas mengutuk pembantaian tersebut dalam pernyataan resminya, dengan mengatakan: “Pengeboman kriminal yang dilakukan oleh serdadu penjajah fasis, yang menargetkan sebuah bangunan tempat tinggal di Beit Lahia, sebelah utara Jalur Gaza, dan menghancurkannya di atas kepala para penghuninya, yang menyebabkan lebih dari lima puluh warga di dalamnya syahid, lebih dari sepertiganya adalah anak-anak, merupakan deklarasi Zionis untuk melakukan genosida, pembersihan etnis, dan balas dendam brutal terhadap warga sipil yang tidak berdaya, yang terjadi di depan mata dan telinga dunia.”

Hamas menegaskan, pembantaian ini tidak akan mematahkan tekad rakyat Palestina.

Kantor berita WAFA menyatakan jumlah akhir korban syahid dan luka-luka masih belum jelas. 

“Tim penyelamat kesulitan mencapai lokasi karena parahnya kerusakan dan serangan udara ‘Israel’ yang terus berlanjut serta serangan membabi buta di daerah tersebut sehingga sulit untuk memberikan jumlah pasti korban syahid dan luka-luka pada tahap ini,” tulis WAFA.

Sumber medis mengatakan kepada kantor berita Turkiye Anadolu Ajansi bahwa serangan “Israel” menargetkan rumah lain di daerah tersebut, membunuh 15 orang dan melukai beberapa lainnya.

Dua warga Palestina lainnya syahid ketika pesawat tempur “Israel” menyerang tempat tinggal lainnya di Beit Lahia, jelas sumber tersebut.

Pembantaian kemarin (17/11/2024) menyusul serangan “Israel” pada 21 Oktober terhadap sebuah gedung di Beit Lahia yang membunuh sedikitnya 87 orang.

Pada hari Kamis, sebuah komite khusus PBB mengeluarkan laporan yang menyatakan kebijakan dan praktik “Israel” di Gaza “konsisten dengan karakteristik genosida.”

Laporan tersebut, yang dikeluarkan oleh komite khusus untuk menyelidiki praktik “Israel” di wilayah Palestina yang dijajah “Israel”, juga menyatakan ada kekhawatiran bahwa penjajah Zionis itu “menggunakan kelaparan sebagai senjata perang” di Gaza dan mengoperasikan “sistem apartheid” di Tepi Barat, termasuk Baitul Maqdis timur.

Awal pekan lalu, Haaretz memberitakan serdadu Zionis membakar dan menghanguskan sebuah sekolah di Gaza utara hanya beberapa jam setelah truk bantuan kemanusiaan mencapai sekolah tersebut.

Sebuah video yang diambil oleh seorang serdadu “Israel” dan diunggah di media sosial menunjukkan dua kendaraan lapis baja “Israel” meninggalkan sekolah saat sekolah tersebut dilalap api.

“Para saksi mata mengatakan serdadu memaksa warga sipil menjauh dari daerah tersebut, mencegah mereka mengambil bantuan dari konvoi pertama yang mencapai daerah tersebut selama lebih dari sebulan,” tulis surat kabar liberal “Israel” itu. (The Cradle)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Euro-Med Melaporkan ‘Pembantaian Tepung’ Baru yang Menargetkan Puluhan Warga di Gaza Utara
‘Disiksa dan Dibiarkan Mati’: Detail Terbaru tentang Dokter Bedah Terkemuka Gaza yang Dibunuh di Penjara Zionis »