Gembong Zionis: Hamas Masih Kuat Sebagai Otoritas Pemerintahan di Jalur Gaza
22 November 2024, 20:15.
Tank “Israel” di pagar pembatas dengan Jalur Gaza pada 19 Januari 2024, di tengah pertempuran yang terus berlanjut antara “Israel” dan Hamas. Foto: AFP/Jack Guez
(Middle East Eye) – Para pejabat senior militer “Israel” mengatakan Hamas masih memiliki posisi kuat sebagai otoritas pemerintahan di Jalur Gaza dan meragukan Hamas dapat digulingkan.
Dalam artikel berita yang diterbitkan Yedioth Ahronoth pada hari Kamis (21/11/2024), para anggota staf umum militer “Israel” itu menegaskan, penduduk daerah kantong yang dilanda perang itu tidak akan berbalik melawan Hamas.
“Mayoritas masyarakat Gaza tidak melihat serdadu IDF selama sebagian besar periode pertempuran yang berlangsung selama 14 bulan ini, dan karena itu Hamas masih berakar kuat di Gaza sebagai sebuah pemerintahan, karena tidak memiliki pesaing,” kata para pejabat itu.
Di Kota Gaza, menurut mereka, Hamas menunjukkan kepada masyarakat bahwa mereka berhasil mengendalikan harga di pasar.
Hamas juga memimpin beberapa kegiatan amal melalui penyaluran bantuan.
Baru-baru ini, pemerintah Gaza membangun kembali Rumah Sakit Rantisi di bagian utara wilayah kantong itu, dan membukanya kembali untuk pasien setelah ditutup karena serangan “Israel”.
Hamas membangun kembali dirinya sendiri
Menurut mereka, salah satu hambatan utama untuk menggulingkan Hamas adalah keberadaan sandera “Israel” yang masih hidup di Gaza.
Hal ini mencegah keruntuhan militer dan sipil dari otoritas Hamas, yang menghentikan “Israel” dari mencapai tujuan perang yang dinyatakannya.
Inilah sebabnya para pejabat senior militer “Israel” menyerukan kesepakatan pertukaran sandera dengan Hamas karena kelompok itu akan terus membangun kembali dirinya sendiri.
Pada bulan Juni, Netanyahu mengatakan tidak akan ada gencatan senjata permanen sampai kemampuan militer dan pemerintahan Hamas dihancurkan dan semua sandera yang ditahan di Gaza dibebaskan.
Hamas pun bersikeras bahwa kesepakatan gencatan senjata apa pun pada akhirnya harus mengarah pada penarikan total pasukan “Israel” dari Jalur Gaza. (Middle East Eye)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.