Khalil Al-Hayya: Rakyat Palestina Tidak Akan Menyerah!

22 November 2024, 21:13.

Pejabat senior Hamas Khalil al-Hayya berbicara dalam sebuah pertemuan bertajuk ‘Perkembangan Nasional’ di kota Gaza, Gaza, pada tanggal 1 Desember 2020. [Ali Jadallah – Anadolu Agency]

(Middle East Monitor) – Pejabat sementara pemimpin Hamas di Jalur Gaza memuji rakyat Palestina di mana pun mereka berada, terutama mereka yang tetap teguh di Jalur Gaza. Dr. Khalil Al-Hayya menyampaikan hal itu di Al-Aqsa TV.

Menggambarkan “agresi Zionis” di Gaza sebagai “belum pernah terjadi sebelumnya,” Al-Hayya menunjukkan bahwa rezim penjajah “Israel” bertujuan untuk membunuh semua orang di Gaza dan mengusir rakyat Palestina.

“Faktanya, rezim penjajah menargetkan semua warga Palestina, termasuk mereka yang berada di Tepi Barat dan Baitul Maqdis terjajah dengan menyerang warga sipil, termasuk wanita, anak-anak, dan orang lanjut usia,” kata Al-Hayya. 

“Mereka bahkan mengebom rumah sakit dan infrastruktur sipil lainnya untuk memaksa warga Palestina meninggalkan Gaza.” Upaya tersebut termasuk penggunaan kelaparan sebagai tindakan hukuman kolektif, yang merupakan kejahatan menurut hukum internasional.

Pemimpin Hamas itu mengatakan, Jalur Gaza sedang dibagi oleh pasukan penjajah. Wilayah utara dipisahkan dari Kota Gaza, dan poros Netzarim diperluas untuk melindungi pasukan Zionis.

Selain memblokir suplai makanan dan air, Al-Hayya menjelaskan, rezim Zionis juga memblokir suplai medis dan bantuan kemanusiaan lainnya. “Ini dilakukan di depan mata dunia.”

Al-Hayya mengutuk penjarahan bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza selatan, dan menegaskan penjarahan dilakukan dengan dukungan pasukan Zionis. Ia memuji upaya yang dilakukan oleh badan keamanan dan otoritas di Gaza untuk mengendalikan kekacauan ini, dan meminta para pedagang untuk berhenti membeli barang curian, yang mendorong harga meroket.

Semua faksi perlawanan aktif dalam membela Gaza dan rakyat Palestina, kata Al-Hayya. Ia menegaskan, perlawanan yang sah terhadap pasukan penjajah terus berlanjut di wilayah utara daerah kantong tersebut, di mana “Israel” telah mengakui bahwa sejumlah serdadunya telah mati dan cedera.

Di tataran politik, ia menekankan perlunya membentuk komite administratif bagi pemerintah Gaza yang terdiri dari para profesional yang mampu memenuhi kebutuhan rakyat selama dan setelah perang, khususnya terkait rekonstruksi dan bantuan.

Mengenai situasi regional, ia menyatakan kekecewaannya terhadap dunia Arab dan Muslim, dan bertanya mengapa rezim-rezim tersebut tidak dapat memaksa rezim penjajah untuk menghentikan agresinya, padahal memiliki kemampuan untuk melakukannya.

Beralih ke situasi di Tepi Barat terjajah, Al-Hayya mengatakan rezim penjajah berupaya untuk mencaplok wilayah Palestina sepenuhnya, sambil melanjutkan serangannya terhadap Masjid Al-Aqsha dan menyerang para jemaah. Ia menyerukan kepada dunia Arab dan Muslim untuk bertindak tegas dalam menghadapi kaum Zionis karena, “Kehadiran Israel mengancam keamanan seluruh kawasan.”

Sebagai penutup, pemimpin Hamas itu mengatakan bahwa rakyat Palestina tidak akan menyerah. “Perlawanan yang sah terhadap penjajahan Palestina akan terus berlanjut dengan segala cara. Selain itu, persatuan nasional adalah satu-satunya cara untuk mencapai kemenangan melawan penjajahan.” (Middle East Monitor)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Inilah Daftar Lengkap 124 Negara yang Harus Menangkap Netanyahu Sesuai Perintah ICC
Di Tengah Serangan Zionis Tanpa Henti, Dokter Gaza Berusaha Melawan ‘Bakteri Super yang Tidak Dapat Diobati’ »