Media Zionis: 6 Serdadu Zionis Bunuh Diri, Ribuan Lainnya Jalani Perawatan Kesehatan Mental
24 November 2024, 14:55.
Serdadu “Israel”, tank, howitzer, dan kendaraan lapis baja terlihat saat mobilitas militer “Israel” berlanjut di sepanjang pagar Gaza, di Nahal Oz, “Israel”, pada 13 Desember 2023. [Mostafa Alkharouf/Anadolu Agency]
(Middle East Monitor) – Setidaknya enam serdadu “Israel” telah bunuh diri dalam beberapa bulan terakhir, harian “Israel” Yedioth Ahronoth memberitakan pada hari Jumat (22/11/2024), menyebut tekanan psikologis parah yang disebabkan oleh perang berkepanjangan di Jalur Gaza dan Lebanon selatan sebagai penyebab utama.
Investigasi menunjukkan jumlah bunuh diri sebenarnya mungkin lebih tinggi, karena militer “Israel” belum merilis angka resmi, meskipun ada janji akan mengungkapkannya pada akhir tahun.
Laporan Yedioth Ahronoth itu menyoroti krisis kesehatan mental yang lebih luas di kalangan serdadu “Israel”. Ribuan serdadu telah mencari bantuan dari klinik kesehatan mental militer atau psikolog lapangan, sekitar sepertiga dari mereka yang terkena dampak menunjukkan gejala gangguan stres pascatrauma (PTSD).
Menurut investigasi, jumlah serdadu yang menderita trauma psikologis mungkin melebihi mereka yang mengalami cedera fisik akibat perang.
Harian tersebut mengutip para ahli yang mengatakan tingkat keparahan dari krisis kesehatan mental ini akan menjadi jelas setelah operasi militer selesai dan pasukan kembali ke kehidupan normal.
Pada bulan Maret, Lucian Tatsa-Laur, kepala departemen kesehatan mental militer “Israel”, mengatakan kepada Haaretz bahwa sekitar 1.700 serdadu telah menerima perawatan psikologis.
Sejak itu, banyak laporan telah muncul yang menunjukkan bahwa ribuan serdadu menderita masalah kesehatan mental karena penempatan yang diperpanjang di Gaza dan Lebanon selatan.
Ketegangan regional telah meningkat karena serangan brutal “Israel” di Jalur Gaza, yang telah membunuh lebih dari 44.000 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, sejak 7 Oktober 2023.
Tahun kedua genosida di Gaza telah menuai kecaman internasional yang semakin meningkat, para tokoh dan lembaga melabeli serangan dan pemblokiran pengiriman bantuan oleh penjajah Zionis sebagai upaya yang disengaja untuk menghancurkan suatu populasi.
“Israel” juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perang mematikannya di Gaza.
Dalam sebuah langkah penting, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) pada hari Kamis (21/11/2024) mengumumkan telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk gembong Zionis Benjamin Netanyahu dan Yoav Gallant atas kejahatan perang di wilayah Palestina, termasuk Gaza. (Middle East Monitor)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.