Belasan Tahun Kejahatan Senjata Kimia di Suriah, Dalang dan Pelaku Masih Bebas Berkeliaran
3 December 2024, 10:21.

Foto: Syrian National Coalition’s Media Department
SURIAH (Relief Web) – Setelah disetujui secara resmi pada sesi ke-20 Konferensi Negara-Negara Anggota Chemical Weapons Convention (CWC) tahun 2015, tanggal 30 November telah dijadikan sebagai Hari Peringatan bagi Semua Korban Serangan Senjata Kimia.
Hari peringatan tersebut merupakan bentuk solidaritas terhadap kesulitan yang terus dialami para penyintas, serta hak mereka untuk mendapatkan dukungan dan advokasi yang efektif.
Negara-negara anggota Organization for the Prohibition of Chemical Weapons (OPCW) menegaskan kembali komitmen mereka untuk mewujudkan dunia yang benar-benar bebas dari ancaman senjata kimia, dalam rangkaian Konferensi Tahunan pada tanggal 25–29 November 2024.
Di sisi lain, tahun ini juga menandai 11 tahun sejak rezim Suriah meratifikasi konvensi tersebut, namun para pelakunya masih bebas berkeliaran.
Rezim diktator tersebut telah mengulangi kejahatan menggunakan senjata kimia ratusan kali, di mana puluhan ribu korbannya masih menunggu keadilan yang setimpal.
Dalam pertemuan tahunan OPCW tersebut, Fernando Arias, Direktur Jenderal OPCW, mengatakan kepada para delegasi bahwa meskipun mereka telah bekerja intensif selama lebih dari satu dekade, persediaan senjata kimia milik rezim diktator Suriah masih belum dapat ditutup sepenuhnya.
Lebih lanjut ia mengungkapkan bahwa OPCW telah melaporkan sebanyak 26 masalah yang belum terselesaikan sejak tahun 2014 sehubungan dengan persediaan senjata kimia rezim Suriah. Dari 26 masalah tersebut, hanya tujuh yang baru tertangani.
Senjata kimia mendatangkan malapetaka bagi semua orang yang terkena dampaknya, tetapi terutama pada kelompok yang paling rentan, seperti anak-anak, wanita, dan orang tua.
Selain dapat menyebabkan kematian, serangan ini juga menimbulkan cedera serius, cacat, dan luka bakar, belum lagi penyakit kronis yang dapat diderita oleh para penyintas selama mereka hidup.
Selain itu, senjata kimia meninggalkan bekas luka dan trauma psikologis yang mendalam dan berjangka panjang.
Syrian Network for Human Rights (SNHR) – yang selalu menyoroti besarnya jumlah korban jiwa akibat penggunaan senjata kimia di Suriah – mengingatkan dunia bahwa ribuan korban masih menunggu keadilan dan pertanggungjawaban bagi mereka yang telah menghancurkan kehidupannya.
“Tidak kurang dari 1.514 warga Suriah meninggal akibat serangan senjata kimia, termasuk 214 anak-anak dan 262 wanita, dengan 12.000 orang yang cedera masih menunggu pertanggungjawaban rezim Suriah,” tegas SNHR. (Relief Web)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.
