UNRWA: Hampir 1 Juta Warga Gaza yang Mengungsi Terancam Menghadapi Musim Dingin yang Ekstrem
9 December 2024, 16:45.

Warga Palestina menderita akibat naiknya permukaan air saat air laut membanjiri tenda-tenda darurat yang didirikan di pantai di Kamp Nuseirat, Gaza, pada 26 November 2024 [Moiz Salhi/Anadolu Agency]
(Middle East Monitor) – Hampir satu juta warga Palestina yang mengungsi di Gaza yang dilanda genosida berisiko mengalami cuaca dingin ekstrem dan hujan musim dingin ini, badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) memperingatkan pada hari Ahad (8-12-2024), sebagaimana dilansir Anadolu Agency.
“Warga yang mengungsi di Gaza membutuhkan perlindungan dari hujan dan dingin. Hanya sekitar 23% dari kebutuhan ini yang telah terpenuhi sehingga 945.000 orang berisiko terpapar musim dingin ini,” kata badan PBB tersebut dalam sebuah pernyataan.
Bantuan sangat dibutuhkan untuk mengatasi kebutuhan yang sangat besar saat krisis semakin dalam.
UNRWA mengatakan warga sipil Palestina di pusat kota Deir al-Balah dan di seluruh wilayah kantong itu “mencari-cari di antara puing-puing rumah mereka yang hancur, mencoba menyelamatkan apa yang tersisa setelah serangan udara Israel.”
“Seiring berlanjutnya serangan, korban sipil meningkat, dan rumah serta infrastruktur vital hancur menjadi reruntuhan,” ungkap UNRWA.
“Korban manusia dari perang ini tak tertahankan,” kata UNRWA, menegaskan kembali seruannya untuk gencatan senjata segera di Gaza guna mencegah penderitaan lebih lanjut.
“Israel” telah melancarkan perang genosida di Jalur Gaza sejak Oktober lalu, membunuh lebih dari 44.600 orang, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak, dan melukai hampir 106.000 orang.
Tahun kedua genosida di Gaza telah menuai kecaman internasional yang semakin meningkat, para pejabat dan lembaga melabeli serangan dan pemblokiran pengiriman bantuan sebagai upaya yang disengaja untuk menghancurkan suatu populasi.
Pada tanggal 21 November, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk PM Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Perang, Yoav Gallant, atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
“Israel” juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perang mematikannya di Gaza. (Middle East Monitor)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.
